E:\Tita\D\Tita\Des 15\Jurnal bl 193Sumiatun, Stress pada Kehamilan Meningkatkan Kadar Glukosa ... 193 STRESS PADA KEHAMILAN MENINGKATKAN KADAR GLUKOSA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI BPS WIDYA HUSADA MALANG (Stress in Gestation Increase Blood Glucose of Pregnant’s Mother in 3rd Trimester at BPS Widya Husada Malang) Sumiatun, Eny Triwahyuningsih Program Studi D3 Kebidanan, STIKes Maharani Malang email: sumiatunsudemba@gmail.com Abstract: A stressful pregnant mother were filled with feeling in giving birth and her responsibility as a mother. Besides, the fear of a giving abnormal delivery and die can cause a heavy stress. The purpose of this study was to identify the correlations of stress and an increased blood glucose of pregnant’s mother in third trimester. This research used correlation analytic design, the population consisted of 95 pregnant’s mother in third trimester at Bidan Praktek Swasta ”Widya Husada”. The sample consisted of 40 respon- dents which is choosed by purposive sampling. The method of this study was filled SCAL scale and blood glucose measured. Statistic data analysis was conducted by Spearman rank and Testing T. The result of this study showed that ”thitung 6,47 > ttabel 1,96”, so H1 was acceptable. It means there was a correlation between stress and the increase of blood glucose of a pregnant’s mother in third trimester. Findings suggested that a pregnant’s mother who has stress will increase the blood glucose that cause death baby, so a pregnant’s mother must be concern with her physical conditions. Keywords: stress, blood glucose of pregnant’s mother in 3rd trimester Abstrak: Ibu hamil yang mengalami stress dipenuhi oleh pikiran dan perasaan mengenai persalinan dan tanggung jawab sebagai ibu. Selain itu, ketakutan akan melahirkan bayi yang tidak normal atau meninggal dunia bisa menyebabkan stress berat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan stress dengan peningkatan kadar glukosa pada ibu hamil trimester III. Penelitian ini menggunakan desain analtik korelasi, dengan jumlah populasi 95 semua ibu hamil trimester III di BPS ”Widya Husada”. Dengan sampel 40 responden yang diambil secara purposive sampling. Metode pengumpulan data dilakukan dengan pengisian skala SCAL dan pengukuran kadar glukosa. Uji statistik yang dipergunakan adalah uji Spearman Rank kemudian dilanjutkan dengan uji t. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa thitung 6,47 > ttabel 1,96 artinya H1 diterima berarti ada Hubungan Stress dengan Peningkatan Kadar Glukosa Pada Ibu Hamil Trimester III. Dengan demikian, setiap ibu hamil yang mengalami stress akan terjadi peningkatan kadar glukosa yang akan mempengaruhi janin seperti bayi lahir IUFD sehingga ibu hamil yang mengalami stress harus benar-benar diperhatikan keadaan fisik dan janinnya. Kata Kunci: stress, kadar glukosa ibu hamil trimester III Suatu kehamilan dimulai dari adanya ovum dan sperma yang akan mengalami pembuahan yaitu merupakan suatu peristiwa penyatuan antara sel sperma dan sel telur di tuba falopii atau disebut juga konsepsi. Hasil konsepsi ini akan tertanam ke dalam endometrium, peristiwa ini disebut nidasi (implan- tasi). Dan hasil konsepsi ini akan berkembang terus di dalam rahim menjadi janin. (Sarwono, 2002). Pada ibu hamil terjadi perubahan fisik dan emosional serta perubahan sosial dalam keluarga. Ibu harus dapat beradaptasi dengan perubahannya dan tentu saja dukungan dari keluarga dan tenaga kesehatan sangat diperlukan terutama untuk mengatasi masa- lah yang muncul. Pada kehamilan trimester III (6–9 bulan keha- milan), saat ini kehidupan psikologis dan emosional ACER Typewritten text Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 2, No. 3, Desember 2015 DOI: 10.26699/jnk.v2i3.ART.p193-196 IT Typewritten text © 2015 Jurnal Ners dan Kebidanan IT Typewritten text This is an Open Access article under the CC BY-SA license (http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/) http://jnk.phb.ac.id/index.php/jnk/about/submissions#copyrightNotice 194 Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 2, Nomor 3, Desember 2015, hlm. 193–196 ibu hamil dipenuhi oleh pikiran dan perasaan me- ngenai persalinan dan tanggung jawab menjadi ibu. Biasanya kecemasan bercampur aduk dengan ke- khawatiran mengenai bayi yang akan dilahirkannya, serta mengkhawatirkan anak-anaknya yang lain jika tejadi sesuatu saat melahirkan. (Solihah, Lutfiatus, 2002). Pada tahap ini, ibu hamil juga akan dipenuhi oleh mimpi serta bayangan-bayangan mengenai seperti apakah bayi yang akan lahir ini. Kebanyakan ibu hamil dilanda kecemasan tentang apakah bayi- nya sehat atau tidak. Selain itu ketakutan akan mela- hirkan bayi yang tidak normal atau meninggal dunia bisa menyebabkan stress berat (Nolan, Mary. 2003) Saat ibu hamil tersebut mengalami stres, jalur neural dan neuroendokrin di bawah kontrol hipotala- mus akan diaktifkan dalam respon stres. Sistem saraf simpatis akan menstimulasi medula kelenjar adrenal untuk mengeluarkan hormon epinefrin dan norepinefrin ke aliran darah. Aksi hormon tersebut mirip dengan yang ada pada sistem saraf simpatik dan mempunyai efek memperlambat dan memperla- ma aksinya. Epinefrin dan norepinefrin juga mensti- mulasi sistim saraf dan menghasilkan efek metabolik yang akan meningkatkan kadar glukosa darah dan laju metabolisme. (Murray, 2003) Dalam studi baru, Dr. Loeken menemukan bah- wa ibu hamil yang mengalami stress akan memba- tasi pengiriman oksigen ke janin. Sehingga menge- luarkan hormon epinefrin dan norepinefrin yang dialirkan ke darah dan juga menstimulasi sistem saraf yang akan meningkatkan kadar glukosa darah. Dan ini bisa mempengaruhi kelahiran cacat sekitar 25% dan bayi lahir prematur 36%. (www.analisa daily.com) Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan stres dengan peningkatan kadar glukosa pada ibu hamil trimester III, karena hal tersebut banyak ditemukan akan tetapi setiap unit pelayanan kesehatan masya- rakat belum melaksanakan standar pelayanan dan penatalaksanaan stres pada ibu hamil trimester III. Oleh karena itu penelitian ini dimaksudkan untuk mencari solusi dalam mengatasi stres pada ibu hamil trimester III. BAHAN DAN METODE Penelitian ini menggunakan desain analitik kore- lasi. Penelitian dilakukan di BPS Widya Husada Malang dan penelitian ini dilakukan pada bulan April 2010–bulan Juli 2010. Populasi semua ibu hamil trimester III di BPS Widya Husada yang diambil rata-rata perbulan dimulai tanggal 18 Juli 2010–8 Agustus 2010 seluruh ibu hamil trimester III yang berjumlah 95 responden, pengambilan data dengan menggunakan metode pengamatan. HASIL PENELITIAN Data Umum Data ini meliputi karakteristik subyek penelitian berdasarkan umur, pendidikan, pekerjaan, dan paritas responden. Tabel 1. Karakteristik umur ibu hamil trimester III di BPS Widya Husada 2010 No U mur Frekuensi % 1 <20 Th 0 0 2 20-35 T h 39 97,5 3 >35 Th 1 2,5 Tot al 40 100 Tabel 2. Karakteristik pendidikan ibu hamil trimester III di BPS Widya Husada 2010 No Pendidikan Frekuensi % 1 SD 1 2,5 2 SMP 6 15,0 3 SMA 28 70,0 4 S1 5 12,5 Tota l 40 100 Tabel 3. Distribusi frekuensi pekerjaan ibu hamil tri- mester III di BPS Widya Husada 2010 No Pekerjaan Frekuensi % 1 IRT 21 52,5 2 PNS 2 5,0 3 Swasta 13 32,5 4 Wiraswasta 4 10,0 Total 40 100 Tabel 4. Distribusi frekuensi paritas ibu hamil trimes- ter III di BPS Widya Husada 2010 No Paritas Frekuensi % 1 Primigravida 24 60,0 2 Multigravida 16 40,0 Total 40 100 Data Khusus Tingkat Stress Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui bahwa tingkat stress ibu hamil trimester III sebanyak 17 orang (42,5%) mengalami stress berat, dan 7 orang (17,5%) yang mengalami stress rendah. 195Sumiatun, Stress pada Kehamilan Meningkatkan Kadar Glukosa ... PEMBAHASAN Hubungan Stress dengan Peningkatan Kadar Glukosa pada Ibu Hamil Trimester III di BPS Widya Husada Dari hasil penelitian yang dilakukan di BPS Widya Husada dapat diketahui bahwa tingkat stress rendah dengan kadar glukosa rendah 71,4% dan tingkat stress sedang dengan kadar glukosa rendah 75%. Sedangkan, tingkat stress berat dengan kadar glukosa tinggi 100%. Pada data diatas ibu hamil yang mempunyai tingkat stress berat dan terjadi pe- ningkatan kadar glukosa. Karena hal ini juga dipe- ngaruhi oleh beberapa faktor-faktor yaitu disebab- kan oleh stress itu sendiri juga obat-obatan, pengaruh hormon, obesitas dan alkohol sehingga menyebab- kan peningkatan kadar glukosa. Menurut (Murray, 2003) munculnya stress (yang disebabkan oleh ketakutan, kegembiraan, per- darahan, dan hipoksia) akan menyebabkan tubuh mengeluarkan hormon epinefrin yang diekskresi oleh medulla adrenal (salah satu dari anatomi ginjal). Dengan diekskresikannya epinefrin ini, akan menim- bulkan glikogenolisis yang terjadi di hati dan otot. Sedangkan di hati, glukosa merupakan produk utama yang menyebabkan peningkatan kadar glukosa da- rah. Menurut (Syaifuddin, 2001), bahwa keberadaan hormone epinefrin dalam hepar akan menstimulasi pemecahan glikogen juga melalui penambahan AMP. Selain di hepar dan di otot, epinefrin juga menun- jukkan aksinya di pankreas yang dapat menghalangi pemecahan insulin. Berdasarkan kedua sumber tersebut, dapat diketahui bahwa adanya kejadian stres dalam tubuh manusia akan mengaktifkan pele- pasan hormone epinefrin yang pada akhirnya berpe- ngaruh pada peningkatan kadar glukosa dalam darah. Menurut (Solihah, Lutfiatus, 2002) pada keha- milan trimester III (6–9 bulan kehamilan), saat ini kehidupan psikologis dan emosional ibu hamil dipe- nuhi oleh pikiran dan perasaan mengenai persalinan dan tanggung jawab menjadi ibu. Biasanya kece- masan bercampur aduk dengan kekhawatiran me- ngenai bayi yang akan dilahirkannya, serta meng- khawatirkan anak-anaknya yang lain jika tejadi sesuatu saat melahirkan. Menurut (Nolan, Mary, 2007) pada tahap ini, ibu hamil juga akan dipenuhi oleh mimpi serta bayangan-bayangan mengenai seperti apakah bayi yang akan lahir ini. Kebanyakan ibu hamil dilanda kecemasan tentang apakah bayinya sehat atau tidak. Selain itu Ketakutan akan melahirkan bayi yang tidak normal atau meninggal dunia bisa menyebabkan stress berat. No Tingkat stress Frekuensi % 1 Rendah 7 17,5 2 Sedang 16 40,0 3 Berat 17 42,5 Tota l 40 100 Tabel 5. Distribusi frekuensi tingkat stress ibu hamil trimester III di BPS Widya Husada 2010 Tabel 6. Distribusi frekuensi kadar glukosa ibu hamil trimester III di BPS Widya Husada 2010 No Kadar glukosa Frekuensi % 1 Rendah 17 42,5 2 Normal 6 15,0 3 Tinggi 17 42,5 Total 40 100 Kadar Glukosa Berdasarkan tabel 6, dapat diketahui bahwa se- banyak 17 orang (42,5%) mengalami kadar glucosa rendah dan tinggi, sedangkan 6 orang (15,0%) me- ngalami kadar glukosanya normal. Hasil Pengukuran Tingkat Stress dan Pening- katan Kadar Glukosa Tabel 7. Distribusi frekuensi hasil pengukuran antara stress dengan peningkatan kadar glukosa pada ibu hamil trimester III di BPS Widya Husada 2010 KAD AR GLU KOSA TIN GKAT STRESS N ormal Renda h Tingg i Total F ? F ? F ? F ? Rendah 2 28.6 5 71.4 0 0 7 100 Sedang 4 25.0 12 75.0 0 0 16 100 Berat 0 0 0 0 17 100 17 100     Berdasarkan tabel 7 di atas, dapat diketahui bah- wa tingkat stress rendah dengan kadar glukosa ren- dah 71,4%, tingkat stress rendah dengan kadar glukosa normal 28,6% dan tingkat stress sedang dengan kadar glukosa rendah 75%. Sedangkan, tingkat stress berat dengan kadar glukosa tinggi 100%. Berdasarkan uji Spearman Rank pada lampiran hasil analisis, maka hasil pengujian dilanjutkan ke penghitungan uji t, diperoleh hasil dengan tingkat signifikasi 5% ( = 0,05) di dapatkan p = 0,000<0,05 dan thitung 6,47 > ttabel 1,96 yang artinya ada hubungan stress dengan peningkatan tingkat kadar glukosa pada ibu hamil trimester III di BPS Widya Husada. 196 Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 2, Nomor 3, Desember 2015, hlm. 193–196 Demikian juga menurut (Murray, 2003) saat ibu hamil tersebut mengalami stres, jalur neural dan neuroendokrin di bawah kontrol hipotalamus akan diaktifkan dalam respon stres. Sistem saraf simpatis akan menstimulasi medula kelenjar adrenal untuk mengeluarkan hormon epinefrin dan norepinefrin ke aliran darah. Aksi hormon tersebut mirip dengan yang ada pada sistem saraf simpatik dan mempunyai efek memperlambat dan memperlama aksinya. Epinefrin dan norepinefrin juga menstimulasi sistem saraf dan menghasilkan efek metabolik yang akan meningkatkan kadar glukosa darah dan laju meta- bolisme. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa setiap ibu hamil yang mengalami stress akan terjadi peningkatan kadar glukosa. Saran Bagi tenaga kesehatan Melihat adanya hubungan stress dengan peningkatan kadar glukosa pada ibu hamil trimester III, maka diharapkan pada petugas kesehatan untuk melakukan pemeriksaan yang lebih lanjut pada ibu hamil yang periksa. Bagi peneliti selanjutnya Penelitian ini masih jauh dari sempurna. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut tentang hubungan stress dengan peningkatan kadar glukosa pada ibu hamil trimester III, dengan menentukan dan memperhatikan faktor-faktor lain yang mungkin dapat mempengaruhi peningkatan kadar glukosa. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pende- katan Praktek Edisi Revisi VI. Jakarta: Rineka Cipta. Budijanto, D., dkk. 2005. Metode Penelitian. Surabaya: Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Poltekes Surabaya. Fajar, I., dkk. 2008. Statistika Praktis Gizi, Kebidanan, Keperawatan. Politeknik Kesehatan Depkes Malang. Manuaba, I.B. 2000. Ilmu Kebidanan Penyakit Dalam dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC. Notoatmodjo, S. 2002. Metodologi Penelitian Kese- hatan. Jakarta:Rineka Cipta. Not oa tm odjo, S. 2005. Me todol ogi Pene l i ti an Kesehatan. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta. Nursalam, P. 2001. Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta: Infomedika. Nursalam. 2003. Konsep Dasar Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Oswari. 2002. Perawatan Ibu Hamil dan Bayi. Jakarta: Pawirohardjo. Prawiroharjo, S. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Maternal dan Neonatal. Jakarta: YBPSP. Saifuddin, A.B. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehat an Mat ernal dan Neonatal Edisi Pertama Cetakan Pertama. Jakarta: YBP-SP. Saputra, L. Pengantar Psikologi Edisi ke Sebelas Jilid Satu. Batam: Interaksa. http://www.Analisadaily. com diakses tanggal 16 Juni 2010.