E:\Tita\D\Tita\Des 15\Jurnal bl 232 Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 2, Nomor 3, Desember 2015, hlm. 232–236 232 PENGARUH MASSASE LUMBAL TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA IBU BERSALIN KALA 1 FASE AKTIF (The Effectiveness of Lumbal Massage to the Decrease of Maternal Pain Intensity in The Active Phase in Stage 1) Vitri Verin1, Laily Prima Monica2 1Praktisi Kebidanan 2STIKes Patria Husada Blitar email: laily_prima@yahoo.com Abstract: The lumbar massage can decrease pain intensity in the childbirth, because it can helping medical patient feel fresh, relax and comfortable. Method: This research used pre experimental design with ” one group pratest- post test design. The population of the research was the medical patient at the first period phase active in the region of Puskesmas Slumbung Kec.Gandusari Kab.Blitar. This statisti- cal test using wilcoxon and SPSS for windows. Result: The result of the experiment showed there was an effect of the lumbar massage to the decrease of the pain intensity of medical patient at the first period phase. Based on the table of 4.6 showed that there was reduction percentage intensity pain childbirth before an after give lumbar massase, it was serious pain from 87,5% to be 25%. There was a reduction in pain intensity in childbirth to be medium intensity pain 75%. It showed the reduction from high to low. Based on statistical test Wlicoxon Signed Rank Test was obtained p value = 0.008, so the p value = 0,008 < = 0.05, indicated an effect of lumbar massage to the decrease of maternal pain intensity in the first stage of the active phase. Result: With the lumbar massage expected to be an alternative to reduce pain during childbirth. Keywords: massase lumbar, pain intensity decrease Abstrak: Terjadinya stress dalam persalinan timbul rasa nyeri saat persalinan ,ini menunjukkan semakin tinggi tingkat kecemasan yang dialami seseorang. Perlakuan massase lumbal akan mengurangi intensitas nyeri persalinan karena dapat membantu ibu merasa lebih segar,rileks dan nyaman. Design penelitian ini menggunakan pre eksperimental design dengan rancangan one group pratest-pos test design. Populasinya adalah ibu bersalin kala 1 fase aktif di wilayah Puskesmas Slumbung Kecamatan Gandusari Kab.Blitar. Uji statistik ini menggunakan wilcoxon. Hasil penelitian didapatkan ada pengaruh massase lumbal terhadap penurunan intensitas nyeri pada ibu bersalin kala 1 fase aktif. Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan adanya penurunan prosentase intensitas nyeri persalinan sebelum dan setelah diberikan massase lumbal yaitu dari nyeri berat dari 87,5% menjadi 25%. Ada penurunan intensitas nyeri persalinan menjadi intensitas nyeri sedang sebanyak 75%. Hal ini menunjukkan adanya penurunan dari skala nyeri yang lebih tinggi menjadi skala nyeri yang lebih rendah. Berdasarkan uji statistik Wlicoxon Signed Rank Test didapatkan p value = 0,008, sehingga p value = 0,008 <  = 0,05 yang berarti menunjukkan adanya pengaruh perlakuan massase lumbal terhadap penurunan intensitas nyeri pada ibu bersalin kala I fase aktif. Kata Kunci: massase lumbal,penurunan intensitas nyeri Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi serviks, lahirnya bayi dan plasenta dari rahim ibu. Kala I persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus dan pembukaan serviks hingga mencapai pembukaan lengkap. Kebutuhan seorang wanita dalam proses persalinan adalah pemenuhan ACER Typewritten text Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 2, No. 3, Desember 2015 DOI: 10.26699/jnk.v2i3.ART.p232-236 IT Typewritten text © 2015 Jurnal Ners dan Kebidanan IT Typewritten text This is an Open Access article under the CC BY-SA license (http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/) http://jnk.phb.ac.id/index.php/jnk/about/submissions#copyrightNotice 233Verin dan Monica, Pengaruh Massase Lumbal ... kebutuhan fisik, kehadiran seorang pendamping secara terus-menerus, keringanan dari rasa sakit, penerimaan atas sikap dan perilakunya, pemberian informasi tentang kemajuan proses persalinan dan hasil persalinannya. Bidan diharapkan dapat mem- berikan asuhan persalinan kala I sehingga ibu mera- sa nyaman dan proses persalinan berjalan dengan lancar. Nyeri saat persalinan merupakan kondisi fisio- logi yang secara umum dialami oleh hampir semua ibu bersalin.penanganan nyeri persalinan merupakan hal yang sangat penting, salah satunya dengan tekhnik non farmakologi dan tekhnik massase perlu diperkenalkan sebagai salah satu metode non farma- kologi baru untuk mengurangi nyeri saat persalinan dan mengurangi jumlah operasi Caesar yang banyak digunakan ibu muda untuk menghindari rasa takut dan kecemasan yang disebabkan persalinan normal yang dirasakan akan bertambah kuat. Puncak nyeri terjadi pada fase aktif dimana pembukaan lengkap sampai 10 cm. Rasa nyeri pada persalinan muncul akibat respons psikis dan reflek fisik. Nyeri akan berdampak pada peningkatan akti- fitas system saraf simpatik yang dapat mengakibat- kan gerakan tangan dan ketegangan otot akibat rasa cemas dan rasa.takut dapat memperberat persepsi ibu terhadap nyeri selama persalinan. Stress meru- pakan salah satu penyebab terjadi partus lama. Terjadinya stress dalam persalinan adalah tim- bulnya rasa nyeri selama persalinan menurut penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat kecemasan yang dialami seseorang maka akan dapat memperburuk kondisi nyeri yang dialami. massase akan membantu ibu menjadi rileks dengan cara menyentuh atau mengusap bagian tubuh ibu. Pemijatan secara lembut akan membantu ibu merasa lebih segar, rileks dan nyaman selama persalinan. Sebuah penelitian menyebutkan ibu yang dipijat 20 menit setiap jam selama tahapan persalinan akan lebih bebas dari rasa sakit. Hal itu terjadi karena pijat merangsang tubuh melepaskan senyawa end- horphin yang merupakan pereda sakit alami. Menurut survey pada bulan Januari 2015 di Polindes Semen menunjukkan bahwa 10 pasien mengalami nyeri hebat 75%,mengalami nyeri sedang 20% dan mengalami nyeri ringan 5%. BAHAN DAN METODE Dalam penelitian ini menggunakan jenis peneli- tian pre eksperimental design dengan rancangan one-group pratest-postest design. Populasi dari penelitian ini adalah ibu bersalin kala 1 fase aktif di Puskesmas Kec. Gandusari Kab. Blitar. Teknik Sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan. Teknik sampling yang dipakai dalam penelitian ini adalah accidental sam- pling di mana peneliti mengambil kasus atau respon- den yang kebetulan ada atau tersedia di suatu tempat sesuai dengan konteks penelitian. Sampel merupa- kan bagian populasi yang akan di teliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang di miliki oleh populasi. Sampel penelitian ini adalah ibu bersalin seba- nyak 8 ibu di Puskesmas Slumbung Kec. Gandusari Kab.Blitar. Dalam penelitian ini, instrument yang digunakan adalah check-list sebagai SOP dan lembar observasi untuk mengetahui pengaruh inter- vensi yang dilakukun. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi. Penelitian ini menggunakan Uji statistic Wilcoxon sign rank test dengan bantuan program SPSS. HASIL PENELITIAN Tabel 1. Karakteristik Responden N o Umur f % 1 = 20 tahun 2 25 2 21-25 tahun 1 12,5 3 26-30 tahun 3 37,5 4 > 30 tahun 2 25 Jumlah 8 100 Tabel 2. Karakteristik ibu bersalin berdasarkan pendidikan terakhir No P endidikan f % 1 SD 0 0 2 SMP 4 50 3 SMA 3 37,5 4 PT 1 12,5 Jumlah 8 100 Tabel 3. Karakteristik ibu bersalin berdasarkan parietas No Pekerjaan f % 1 IRT 7 87,5 2 Swasta 0 0 3 Guru 1 12,5 Jumlah 8 100 234 Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 2, Nomor 3, Desember 2015, hlm. 232–236 PEMBAHASAN Intensitas nyeri persalinan pada ibu bersalin kala I sebelum perlakuan massase lumbal Berdasarkan tabel 5 menunjukkan bahwa pe- nelitian yang dilakukan di Puskesmas Slumbung Kecamatan Gandusari Kabupaten Blitar menunjuk- kan hampir seluruhnya ibu bersalin mengalami nyeri berat sebelum perlakuan massase lumbal, hampir seluruhnya mempunyai prosentase sebesar 87,5%. Nyeri adalah sensasi yang sangat tidak menyenang- kan dan sangat individual yang tidak dapat dibagi dengan orang lain. Nyeri persalinan merupakan pengalaman subjektif tentang sensasi fisik yang terkait dengan kontraksi uterus dilatasi dan penipisan serviks serta penurunan janin selama persalinan. Respon fisiologi terhadap nyeri meliputi pening- katan tekanan darah, denyut nadi, pernafasa, keringat, diameter pupil, dan ketegangan otot (Arifin, 2008). Beberapa hal yang dapat menyebabkan nyeri persalinan pada skala berat ini adalah kondisi fisio- logi, kondisi psikologis dan tenaga kesehatan. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hampir setengah ibu bersalin berusia 26–30 tahun. Faktor fisiologi yang dimaksud adalah kontraksi. Gerakan otot ini menimbulkan rasa nyeri karena saat itu otot- otot rahim memanjang dan kemudian memendek. Intensitas rasa nyeri dari pembukaan sampai pem- bukaan sepuluh akan bertambah tinggi dan semakin sering sebanding dengan kekuatan kontraksi dan te- kanan bayi terhadap struktur panggul diikuti regang- an bahkan perobekan jalan lahir bagian bawah. Usia ibu sebenarnya merupakan usia yang ideal untuk melakukan persalinan. Namun, ibu masih belum memiliki kesiapan dalam menghadapi kontraksi otot rahim dalam persalinan sehingga menyebabkan intensitas nyeri yang berat. Ibu merasakan nyeri yang berasal dari bagian bawah abdomen dan me- nyebar ke daerah lumbal punggung dan menurun ke paha. Ibu biasanya mengalami nyeri hanya sela- ma kontraksi dan bebas rasa nyeri pada interval antar kontraksi. Hasil penelitian menunjukkan hampir seluruh- nya ibu bersalin adalah ibu rumah tangga. Faktor lain adalah faktor psikologis yaitu rasa takut dan cemas yang berlebihan akan mempengaruhi rasa nyeri ini. Setiap ibu mempunyai versi sendiri-sendiri tentang nyeri persalinan dan melahirkan. Hal ini karena ambang batas rangsang nyeri setiap orang berlainan dan subyektif sekali. (Andarmoyo, 2013). Ibu rumah tangga memiliki waktu yang lebih luang dalam mempersiapkan persalinan. Namun, sebagai manusia tentunya akan merasakan rasa takut dan cemas terhadap proses pembedahan. Kecemasan, kelelahan, kehabisan tenaga dan kekhawatiran ibu, seluruhnya menyatu sehingga dapat memperberat nyeri fisik yang sudah ada. Begitu nyeri persepsi semakin intens, kecemasan ibu meningkat semakin berat. Faktor tenaga kesehatan yang kurang mema- hami prosedur persalinan dan kurangnya sarana pra- sarana dalam persalinan juga dapat mempengaruhi intensitas nyeri persalinan. Tenaga kesehatan harus mampu memberikan komunikasi dan pelayanan yang baik kepada ibu saat persalinan berlangsung. Selain itu, tingkat nyeri selama persalinan dapat me- ningkat jika wanita tersebut gelisah dan takut serta pengetahuan tentang proses persalinan sedikit. Tabel 4. Intensitas nyeri persalinan pada ibu bersalin kala I sebelum perlakuan massase lumbal No Skala nyeri f % 1 Tidak nyeri 0 0 2 Nyeri ringan 0 0 3 Nyeri sedang 0 0 4 Nyeri berat 7 87,5 5 Nyeri sangat berat 1 12,5 Jumlah 8 100 Tabel 5. Intensitas nyeri persalinan pada ibu bersalin kala I sesudah perlakuan massase lumbal No Skala nyeri f Pro sentase 1 Nyeri 0 0 2 Ringan 0 0 3 Sedang 6 75 4 Berat 2 25 5 Sangat berat 0 0 Jumlah 100 Tabel 6. Pengaruh perlakuan massase lumbal terhadap penurunan intensitas nyeri pada ibu bersalin kala I fase aktif Skala nyeri % Skala nyeri % Skala nyeri setelah Tidak nyeri 0 0 Nyeri ringan 0 0 Nyeri sedang 0 75 Nyeri berat 87,5 25 Nyeri sangat berat 12,5 0 Wilcoxon signed rank test: p value = 0,008 235Verin dan Monica, Pengaruh Massase Lumbal ... Intensitas nyeri persalinan pada ibu bersalin kala I setelah perlakuan massase lumbal Berdasarkan tabel 6 menunjukkan bahwa pe- nelitian yang dilakukan di Puskesmas Slumbung Ke- camatan Gandusari Kabupaten Blitar menunjukkan sebagian besar ibu bersalin mengalami nyeri sedang setelah perlakuan massase lumbal dengan rata-rata skala nyeri persalinan sebesar 75%. Intensitas nyeri setelah perlakuan massase lumbal mengalami penu- runan. Massase lumbal adalah melakukan tekanan tangan pada jaringan lunak biasanya otot tendon atau ligamentum tanpa menyebabkan gerakan atau perubahan. Posisi sendiri untuk meredakan nyeri menghasilkan relaksasi atau memperbaiki sirkulasi (Mander, 2003). Pemijatan secara lembut akan membantu ibu merasa lebih segar, rileks dan nyaman selama persalinan. Hal itu terjadi karena pijat me- rangsang tubuh melepaskan senyawa endhorphin yang merupakan pereda sakit alami. Tekanan yang diberikan tergantung pada ting- kat kenyamanan ibu, yang dapat diharapkan untuk mengubah tingkat nyeri, seiring dengan kemajuan proses persalinan. Massase akan menimbulkan suatu pengaruh fisiologis dan mekanis yaitu mendatangkan suatu relaksasi atau rasa sakit yang berkurang akibat adanya pembengkakan (haematome). Selain itu massase juga menimbulkan pengaruh secara psiko- logi yang dapat menumbuhkan rasa percaya diri atau self confidence. Respon wanita terhadap sen- tuhan dalam persalinan tidak dapat diprediksi dan sangat bervariasi. Bidan harus memahami bahwa tidak ada cara yang jelas untuk mengetahui bagai- mana seorang ibu akan menjawab, sehingga perlu menggunakan sejumlah teknik dan strategi yang berbeda. Hal ini akan mampu menurunkan kece- masan dan relaksasi pada ibu saat bersalin. Meskipun demikian, teknik massase lumbal belum mampu menurunkan nyeri menjadi tidak ada rasa nyeri sebab persalinan masih terus berlangsung. Untuk mengurangi rasa nyeri yang berlebih teknik pijat yang digunakan untuk pemanasan otot sebelum persalinan dapat berfungsi untuk mengendurkan otot, mengurangi asam laktat dan mengendalikan nyeri. Latihan peregangan juga dapat meningkatkan sirkulasi dan mengurangi ketegangan otot. Dengan melakukan gerakan berirama membentuk pola ang- ka delapan juga dapat memberikan efek mengurangi nyeri persalinan. Pengaruh perlakuan massase lumbal terhadap penurunan intensitas nyeri pada ibu bersalin kala I fase aktif Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan ada- nya penurunan prosentase intensitas nyeri persalinan sebelum dan setelah diberikan massase lumbal yaitu dari nyeri berat dari 87,5% menjadi 25% dan ada penurunan intensitas nyeri persalinan menjadi inten- sitas nyeri sedang sebanyak 75%. Hal ini menunjuk- kan adanya penurunan dari skala nyeri yang lebih tinggi menjadi skala nyeri yang lebih rendah. Berda- sarkan uji statistik Wlicoxon Signed Rank Test didapatkan p value = 0,008, sehingga p value = 0,008 <  = 0,05 yang berarti menunjukkan adanya pengaruh perlakuan massase lumbal terhadap penurunan intensitas nyeri pada ibu bersalin kala I fase aktif. Hal ini mengindikasikan perlakuan massase lumbal dapat menurunkan intensitas nyeri dan membantu ibu lebih nyaman dalam persalinan. Sensasi nyeri dihantar melalui jalur saraf sen- soris menuju ke otak dan hanya sejumlah sensasi atau pesan tertentu dapat dapat dihantar melalui jalur saraf ini pada saat pada saat bersamaan. Dengan memakai tekhnik ditraksi seperti pijatan dan musik, jalur saraf untuk persepsi nyeri dihambat atau diku- rangi. Distraktor ini dianggap bekerja menutup pintu hipotesis di medula spinalis, sehingga menghambat sinyal nyeri mencapai otak. Rangsang nyeri kemu- dian menghilang. (Bobak, 2005:254). Relaksasi penting untuk mempromosikan kemajuan persalinan; banyak tindakan dilakukan untuk kenyamanan ibu dan coping strategies selama persalinan untuk me- mastikan bahwa ibu yang melahirkan tetap tenang dan terkendali. Dengan memberikan pendidikan kepada ibu tentang upaya apa saja yang dapat dilakukan oleh ibu dan keluarga agar persalinan dapat berlangsung secara normal. Koping ibu terhadap nyeri persalinan akan lebih baik, karena menjadi pusat dalam asuhan dengan memperoleh support dari semua pendam- ping persalinannya. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Dari hasil penelitian dan analisa data yang telah dilakukan di dapatkan hasil sebagai berikut: Inten- sitas nyeri persalinan kala I fase aktif sebelum perla- kuan massase lumbal pada skala nyeri berat sebesar 236 Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 2, Nomor 3, Desember 2015, hlm. 232–236 87,5% di Puskesmas Slumbung, Intensitas nyeri per- salinan kala I fase aktif setelah perlakuan massase lumbal pada skala nyeri sedang sebesar 75% di Puskesmas Slumbung, Ada pengaruh perlakuan massase lumbal terhadap penurunan intensitas nyeri pada ibu bersalin kala I fase aktif dengan p value = 0,008 <  = 0,05 yang berarti menunjukkan adanya pengaruh perlakuan massase lumbal terhadap penu- runan intensitas nyeri pada ibu bersalin kala I fase aktif. Saran Bagi tempat penelitian: memberikan pelayanan kesehatan dengan semaksimal mungkin yaitu mem- berikan pelayanan antenatal care hingga persa- linan khususnya dalam komunikasi dan pemberian massase lumbal pada persalinan. Bagi ibu dan keluarga: keluarga dapat mem- berikan pendampingan kepada ibu saat persalinan untuk mengurangi tingkat kecemasan pada ibu sehingga rasa nyeri dapat berkurang. DAFTAR RUJUKAN Andarmoyo, S., dan Suharti. 2013. Persalinan Tanpa Rasa Nyeri Berlebihan. Jogjakarta: Ar-ruzz media. Bobak, dkk. 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas Ed. 4. Jakarta: EGC. Mander, R. 2008. Nyeri Persalinan. Jakarta: EGC. Arifin. 2008. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.