JURNAL RISET INFORMATIKA 
Vol. 1, No. 4 September 2019 

P-ISSN: 2656-1743 
E-ISSN: 2656-1735 

 

167 
 

 
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial 4.0 Internasional 

PENERAPAN DATA MINING TERHADAP PENJUALAN PIPA PADA CV. 
GASKINDO SENTOSA MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA APRIORI 

 
Golda TM Napitupul1, Anggi Oktaviani2, Dahlia Sarkawi3, Ita Yulianti4 

 
1Sistem Informasi 

Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Nusa Mandiri 
www.nusamandiri.ac.id 

goldatmn0904@nusamandiri.ac.id 
 

2Teknik Informatika 
Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Nusa Mandiri 

www.nusamandiri.ac.id 
anggi.aov@nusamandiri.ac.id 

 
3Administrasi Perkantoran 

Universitas Bina Sarana Informatika 
www.bsi.ac.id 

dahlia.dls@bsi.ac.id 
 

4Sistem Informasi 
Universitas Bina Sarana Informatika 

www.bsi.ac.id 
ita.iyi@bsi.ac.id 

 
 

Abstrak 
CV. Gaskindo Sentosa merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang penjualan 
pipa. Guna meningkatkan kualitas pelayanan terhadap konsumen, perusahaan tersebut dituntut untuk 
dapat mengatasi permasalahan yang seringkali muncul diantaranya, kurangnya atau tidak ada (habis) 
stok persediaan dari jenis pipa yang paling diminati. Hal tersebut dapat disebabkan karena pola perilaku 
belanja konsumen yang selalu berubah-ubah dan tidak dapat diprediksi. Oleh karena itu, dalam upaya 
mengatasi permasalahan yang terjadi, penelitian ini dibuat dengan tujuan untuk memprediksi penjualan 
pipa pada CV. Gaskindo Sentosa dengan menerapkan algoritma apriori sehingga dapat diketahui pola 
perilaku konsumen dan diharapkan dapat meningkatkan penjualan pada perusahaan tersebut. Adapun 
untuk data yang digunakan yaitu dengan memanfaatkan data history dari semua transaksi yang pernah 
terjadi di CV. Gaskindo Sentosa. Dari hasil penelitian ini, diperoleh bahwa algoritma apriori dapat 
membantu mengembangkan strategi pemasaran untuk memasarkan produk lain dengan menganalisa 
kelebihan dari nilai jual produk yang paling laris terjual. 
 
Kata kunci: Algoritma Apriori, Data Mining, Penjualan Produk, Pipa 
 

Abstract 
CV. Gaskindo Sentosa is one of the manufacturing companies engaged in pipe sales. In order to improve the 
quality of service to consumers, the company is demanded to be able to overcome problems that often arise 
including, lack or not (out of stock) inventory of the most desirable types of pipes. This can be caused by the 
ever-changing and unpredictable patterns of consumer shopping behavior. Therefore, in an effort to 
overcome the problems that occur, this study was made with the aim to predict the sales of pipes in the CV. 
Gaskindo Sentosa by applying a priori algorithm so that it can be known patterns of consumer behavior and 
is expected to increase sales at the company. As for the data used, namely by utilizing data history of all 
transactions that have occurred in the CV. Gaskindo Sentosa. From the results of this study, it was found that 
a priori algorithm can help develop marketing strategies to market other products by analyzing the 
advantages of selling the most selling products. 
 
Keywords: A priori Algorithms, Data Mining, Product Sales, Pipes 
 

http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/


P-ISSN: 2656-1743 
E-ISSN: 2656-1735 

JURNAL RISET INFORMATIKA 
Vol. 1, No. 4 September 2019 

 

168 
 

 
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial 4.0 Internasional 

PENDAHULUAN 
 
Dalam dunia bisnis, setiap perusahaan 

sudah tentu harus bisa bersaing dan berpikir 
bagaimana caranya agar perusahaan bisa terus 
berkembang dan dapat memperluas skala 
bisnisnya tersebut. Agar dapat meningkatkan 
penjualan produk yang dijual, para pelaku usaha 
harus memiliki berbagai strategi yang dilakukan. 
Salah satu caranya yaitu dengan memanfaatkan 
seluruh data transaksi penjualan yang telah terjadi 
pada perusahaan itu sendiri. 

CV. Gaskindo Sentosa merupakan salah 
satu perusahaan manufaktur yang bergerak di 
bidang penjualan pipa dengan jenis pipa 
diantaranya Pipa Spiral, Pipa Seamless, Pipa 
Carbon Steel, Pipa Bakrie, Pipa Gasket, Gasket 
Tombo, Gasket Non Asbestos, Reducer Tee, 
Reducer Concentric dan masih banyak lagi jenis 
yang lainnya. Guna meningkatkan kualitas 
pelayanan terhadap konsumen pada CV. Gaskindo 
Sentosa, perusahaan dituntut untuk dapat 
mengatasi permasalahan yang seringkali muncul 
diantaranya, kurangnya atau tidak ada (habis) stok 
persediaan dari jenis pipa yang paling diminati 
oleh konsumen sehingga dapat berdampak 
terhadap penurunan penjualan. Hal tersebut dapat 
disebabkan karena pola perilaku belanja 
konsumen saat ini yang selalu berubah-ubah dan 
tidak dapat diprediksi setiap harinya.  

Maka dari itu, untuk mengatasi 
permasalahan yang terjadi pada CV. Gaskindo 
Sentosa, diperlukan suatu model khusus agar dapat 
memprediksi penjualan periode selanjutnya 
dengan memanfaatkan data melalui pengamatan  
history transaksi. Data tersebut tidak hanya 
berfungsi sebagai arsip bagi perusahaan, tetapi 
juga dapat diolah menjadi informasi yang berguna 
dalam upaya peningkatan penjualan dan 
pemasaran produk. 

Ada beberapa peneliti yang sebelumnya 
sudah melakukan penelitian mengenai prediksi 
penjualan diantaranya; (Purnia & Warnilah, 2017), 
pada penelitian tersebut untuk mendapatkan 
informasi produk yang paling laris dan diminati 
tiap konsumen dari suatu database transaksi 
digunakan algoritma apriori sehingga 
menghasilkan model dari penelitian yang dapat 
digunakan untuk pengembangan dalam 
meningkatkan jumlah jual dan pemasaran produk. 
Selain itu, algoritma apriori juga dapat 
diimplementasikan sebagai metode yang dapat 
memprediksi penentuan tata letak barang seperti 
penelitian yang telah dilakukan oleh (Syahdan & 
Sindar, 2018) sehingga dapat mempermudah dan 
mennghemat waktu para konsumen dalam 
menemukan letak barang yang dicari. Terakhir, 

penelitian yang dilakukan oleh  (Choiriah, 2019) 
yang memanfaatkan algoritma apriori dalam 
memprediksi penjualan e-tiket sehingga dapat 
diketahui pola frekuensi tiket yang paling banyak 
terjual. 

Algoritma apriori termasuk jenis rule 
asosiasi dalam data mining yang memiliki cara 
kerja dengan mencari frekuensi set items yang 
dijalankan di sekumpulan data yang kompleks 
(Pane, 2013). Analisis apriori  juga bisa dikatakan 
sebagai suatu proses dimana pencarian semua rule 
apriori dilakukan dengan melihat syarat minimum 
untuk support dan confidence-nya. Dari model 
pengetahuan yang dihasilkan oleh algoritma 
tersebut dapat digunakan untuk memprediksi 
kecenderungan data yang akan datang (Warumu, 
Buulolo, & Ndururu, 2017).  

Berdasarkan penjelasan tersebut, 
penelitian ini bertujuan untuk memprediksi 
penjualan pipa pada CV. Gaskindo Sentosa dengan 
menerapkan algoritma apriori sehingga dapat 
diketahui pola perilaku konsumen dan diharapkan 
dapat meningkatkan penjualan pada perusahaan 
tersebut. 
 

METODE PENELITIAN 
 

Jenis Penelitian 
Penelitian ini menggunakan pendekatan 

kuantitatif dan berupa penelitian terapan. 
 
Target/Subjek Penelitian 

Target/subjek dalam penelitian ini akan 
menghasilkan prediksi penjualan pada CV. 
Gaskindo Sentosa dengan menggunakan data 
history transaksi yang sudah terjadi dan 
menerapkan teknik data mining yaitu algoritma 
apriori dengan cara mencari rule prediksinya. 
 
Model Pengembangan Sistem 

Model pengembangan sistem digunakan 
dalam penelitian ini melibatkan teknik data 
mining, dimana data mining ini merupakan 
rangkaian proses untuk menemukan nilai tambah 
dari kumpulan data yang besar berupa 
pengetahuan yang selama ini tidak diketahui 
secara manual (Kusrini & Taufiq, 2007). Dalam 
proses penggunaannya data mining selalu 
melibatkan teknik statistik, matematika, 
kecerdasaan buatan, dan mesin pembelajaran yang 
biasanya digunakan untuk mengektraksi dan 
merekongnisi informasi yang bermanfaat dan 
pengetahuan yang terbentuk dari berbagai 
database besar dan kompleks. Data mining 
bertujuan untuk mencari pola atau hubungan yang 
biasanya tidak disadari kebenarannya berdasarkan 

http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/


JURNAL RISET INFORMATIKA 
Vol. 1, No. 4 September 2019 

P-ISSN: 2656-1743 
E-ISSN: 2656-1735 

 

169 
 

 
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial 4.0 Internasional 

hasil analisis otomatis dari data yang berjumlah 
besar atau kompleks (Kusrini & Taufiq, 2010). 

Berdasarkan uraian yang telah 
disampaikan, ada beberapa hal penting yang 
terkait dengan data mining, diantaranya: 
1. Data mining merupakan suatu prosedur 

otomatis yang menghasilkan prediksi 
berdasarkan data yang sudah ada. 

2. Data yang akan dianalisi yaitu berupa 
kumpulan data yang kompleks . 

3. Data mining bertujuan untuk menemukan 
relasi yang memungkinkan dapat 
menghasilkan manifestasi yang 
bermanfaat. 
 
Proses Data Mining terdiri dari beberapa 

fase yang saling terkait dan tidak harus dijalankan 
secara linear (Lukman & Imam Sunoto, 2017). 
Metodologi Cross-Industry Standard Process Model 
for Data Mining (CRISP-DM) merupakan upaya 
untuk standarisasi proses Data Mining yang 
memiliki enam fase saling terkait meliputi bussines 
understanding, data understanding, data 
preparation, modelling, evaluation, dan deployment 
yang digunakan untuk menggambarkan proses 
data mining (Maimon & Rokach, 2010). 

 
 
 
 
 
 
 
 

Sumber: (Maimon & Rokach, 2010) 
Gambar 1. Proses CRISP-DM 

 
Algoritma apriori adalah salah satu 

algoritma yang menggunakan teknik asiosiasi 
dengan melakukan pencarian frequent itemset 
(Gunadi & Sensue, 2012). Algoritma Apriori juga 
merupakan salah satu algoritma yang dapat 
digunakan pada implementasi analisis pemasaran 
dengan menemukan setiap rule pada asosiasi yang 
telah memenuhi syarat yakni batas support dan 
confidence-nya. Setiap rule asosiasi ditemukan 
dengan cara menggunakan parameter, sehingga  
pembentukan rules yang didapat menghasilkan 
nilai prediksi yang akurat. Rule asosiasi dinyatakan 
dengan beberapa atribut yang biasanya sering 
disebut sebagai (affinity analysis) atau (market 
basket analysis).  Analisis asosiasi atau association 
rule pada data mining merupakan salah satu teknik 
data mining  untuk mencari aturan suatu  pada 
gabungan  item. Yang menarik dari analisis ini 
yaitu salah satu tahapannya dalam menghasilkan 
algoritma yang efisien dengan menganalisis pola 

frekuensi tinggi (frequent pattern mining). Cara 
kerja algoritma ini adalah dengan memeriksa 
perkembangan calon itemset dari hasil frekuensi 
itemset dengan support-based pruning yang 
bertujuan untuk menghapus itemset yang tidak 
berpengaruh dengan memilih minimal support. 
Sedangkan prinsip dari algoritma apriori itu 
sendiri adalah bila mana itemset dikategorikan 
sebagai frekuensi itemset yang mempunyai support 
lebih dari yang ditetapkan sebelumnya, maka 
setiap subset-nya juga termasuk golongan 
frekuensi itemset, begitupun sebaliknya. Support 
merupakan suatu parameter yang membuktikan 
besarnya tingkat dominasi suatu item/itemset dari 
total transaksi yang terjadi. Parameter ini 
memastikan apakah suatu item/itemset disebut 
layak untuk dicari nilai confidence-nya; contohnya 
seperti, dari total transaksi yang ada, seberapa 
besar tingkat dominasi yang membuktikan bahwa 
item A dan B memungkinkan dibeli secara 
bersamaan. 

 
Berikut tahapan yang dilakukan dalam 
perhitungan dengan Algoritma Apriori: 
1. Mencari 3 nilai yang paling banyak terjual. 

Untuk langkah  pertama yaitu dengan  
mencapai nilai penjualan yang paling tinggi 
dalam suatu data transaksi selama sebulan 
dengan langakah-langkah: 
a. Menentukan daftar merek pipa. 
b. Menentukan data penjualan pipa. 

2. Melakukan pengelompokan 3 merek pipa yang 
paling laku terjual. 

3. Melakukan representasi data transaksi . 
Setelah  pengelompokan  3 merek  yang  
dilakukan  pada tahap 2 selanjutnya data juga 
dapat direpresentasikan. 

4. Pembuatan Format Tabular  Bila sudah 
diketahui nilai  penjualan  terbesar  setiap 
bulannya maka di buatlah format tabular agar 
dapat dianalisis dengan Algoritma apriori. 

5. Analisa pola frekuensi tinggi 
Tahapan ini dilakukan dengan  mencari  full 
item yang telah termasuk kedalam  syarat 
minimum dari nilai support  dalam  database. 
Nilai support pada sebuah item dapat 
ditemukan dengan menggunakan rumus 
sebagai berikut: 

 
π‘†π‘’π‘π‘π‘œπ‘Ÿπ‘‘ (𝐴) 
 

=
βˆ‘π‘‡π‘Ÿπ‘Žπ‘›π‘ π‘Žπ‘˜π‘ π‘– π‘šπ‘’π‘›π‘”π‘Žπ‘›π‘‘π‘’π‘›π‘” 𝐴

βˆ‘π‘‡π‘Ÿπ‘Žπ‘›π‘ π‘Žπ‘˜π‘ π‘– 
*100....................(1) 

 
Sementara itu, untuk perhitungan 2 itemset  
dapat diperoleh dengan menggunakan rumus 
berbeda dari sebelumnya yaitu: 

 

http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/


P-ISSN: 2656-1743 
E-ISSN: 2656-1735 

JURNAL RISET INFORMATIKA 
Vol. 1, No. 4 September 2019 

 

170 
 

 
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial 4.0 Internasional 

π‘†π‘’π‘π‘π‘œπ‘Ÿπ‘‘ (𝐴, 𝐡) = 𝑃 (𝐴 ∩ 𝐡) 
π‘†π‘’π‘π‘π‘œπ‘Ÿπ‘‘ (𝐴, 𝐡) 

=
βˆ‘π‘‡π‘Ÿπ‘Žπ‘›π‘ π‘Žπ‘˜π‘ π‘– π‘šπ‘’π‘›π‘”π‘Žπ‘›π‘‘π‘’π‘›π‘” 𝐴 π‘‘π‘Žπ‘› 𝐡

βˆ‘π‘‡π‘Ÿπ‘Žπ‘›π‘ π‘Žπ‘˜π‘ π‘– 
*100..........(2) 

 
Dalam  pencarian  pola  frekuensi tinggi akan  
dihentikan apabila kombinasi sudah tidak 
memenuhi syarat support yang sudah di 
tentukan. 

6. Pembentukan aturan asosiasi  
 Setelah langkah kelima dilakukan yakni 

menemukan semua pola frekuensi tinggi, 
langkah selanjutnya adalah mencari rule 
asosiasi yang  telah termasuk kedalam  syarat 
minimum confidence dengan cara menghitung 
confidence atau asosiatif menggunakan 
ketentuan berikut: 

 𝐴 β†’ 𝐡  ............................................................................ (3) 
 
 Dengan minimum confidence 70% 
 
 Dari nilai confidence tersebut, kemudian 

dihasilkan  rumus berikut: 
 

πΆπ‘œπ‘›π‘“π‘–π‘‘π‘’π‘›π‘π‘’(𝐡|𝐴) 

=
βˆ‘Transaksi mengandung A dan B

βˆ‘Transaksi mengandung A
  .............................. (4) 

 
 Pencarian  nilai  confidence  juga  
dilakukan  sampai nilainya sudah tidak memenuhi 
syarat minimum confidence lagi. 
 Aturan Asosiasi Final Dari analisis yang 
telah dilakukan dalam tahap ini akan terlihat 
asosiasi yang terbentuk dengan menggunakan 
perhitungan algoritma apriori.  

 
Data, Intrumen, dan Teknik Pengumpulan Data 
Untuk   menunjang   penulisan   penelitian ini,     
penulis     menggunakan     beberapa     metode 
pengumpulan data yaitu: 
1. Observasi (Field research)  

Pada  tahapan  ini  pengumpulan  data  
dilakukan dengan  mengamati  proses  
kegiatan  jual  beli  pada CV Gaskindo. 

2. Wawancara (Conversation research)  
Pada  tahap  ini  wawancara  dilakukan  
langsung kepada pemilik dan karyawan yang 
terlibat dalam transaksi penjualan produk di 
CV. Gaskindo Sentosa untuk mendapatkan   
data yang diperlukan dalam penelitian. 

3. Studi Pustaka (Library research) 
Untuk   melengkapi   informasi-informasi   
yang berhubungan   dengan   penelitian   ini,   
penulis mengumpulkan   data   dari   sumber-
sumber yang berhubungan  dengan  objek 
maupun target penelitian ini. Sumber-sumber  
bacaan  ini  dapat  berupa  artikel,  jurnal  atau  

sumber  dari  situs internet yang berhubungan 
dengan objek yang akan diteliti. 

 
Teknik Analisis Data 

Setiap data yang diperoleh akan dianalisa 
supaya dapat diketahui tentang apa saja yang 
dibutuhkan pada proses asosiasi data dalam 
penyelesaian masalah (Yanto & Khoiriah, 2015). 
Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang 
digunakan adalah analisis data kuantitatif yang 
merupakan suatu analisis data yang dipergunakan 
jika kesimpulan yang  diperoleh dapat dibuktikan 
dengan angka dan perhitungan rumus yang ada 
keterkaitannya  dengan analisis objek penelitian. 
Data tersebut berupa jumlah penjualan dari tiap 
jenis produk yang nantinya akan diterapkan 
kedalam algoritma apriori sehingga dapat 
menghasilkan prediksi penjualan periode 
berikutnya di CV. Gaskindo Sentosa. 

 
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 

 
Analisa Kebutuhan  

Pada tahapan ini dilakukan analisa semua 
kebutuhan yang diperlukan untuk menerapkan 
algoritma apriori dalam memprediksi penjualan 
produk di CV. Gaskindo Sentosa. Data yang 
dibutuhkan untuk menerapkan algoritma tersebut 
digunakan data primer penjualan produk pipa yang 
diperoleh dari CV. Gaskindo Sentosa dengan list 
sebagai berikut: 

 
Tabel 1. List Nama Material Pipa 

No Nama Material 

1 Stud Bolt 
2 Stud Anchor 
3 Union Tee 
4 Tee 
5 Union Connector 
6 Red Union 
7 Male Connector 
8 Needle Valve 
9 Ball Valve 

 
 Langkah selanjutnya yaitu melakukan 
pengelompokkan 3 merk pipa yang paling banyak 
terjual berdasarkan data transaksi penjualan pada 
CV. Gaskindo Sentosa dimulai dari Januari 2018 
sampai dengan Desember 2018, sehingga 
menghasilkan pola transaksi yang disajikan pada 
tabel dibawah ini: 
 

Tabel 2. Pola Transaksi Penjualan Pipa di CV. 
Gaskindo Sentosa pada Tahun 2018 

No Nama Material Pipa 

1 Stud Anchor, Red Union, Stud Bolt 
2 Stud Anchor, Red Union, Union Tee 
3 Stud Anchor, Union Tee, Red Union 
4 Stud Anchor, Tee, Union Tee 
5 Red Union, Union Tee, Stud Bolt 

http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/


JURNAL RISET INFORMATIKA 
Vol. 1, No. 4 September 2019 

P-ISSN: 2656-1743 
E-ISSN: 2656-1735 

 

171 
 

 
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial 4.0 Internasional 

6 Stud Anchor, Red Union, Union Tee 
7 Tee, Union Tee, Red Union 
8 Stud Bolt, Tee, Red Union 
9 Stud Anchor, Tee, Stud Bolt 
10 Stud Anchor, Union Tee, Red Union 
11 Stud Anchor, Tee, Stud Bolt 
12 Stud Anchor, Red Union, Union Tee 

 
Penentuan Itemset 

Tahapan ini diawali dengan proses 
pembentukan C1 atau biasa disebut itemset dengan 
jumlah minimun support = 30% dan dihitung 
menggunakan rumus (1) yang menghasilkan nilai  
support sebagai berikut: 

 
Tabel 3. Hasil Support dari Tiap Itemset 

Itemset Support 

Stud Anchor 75% 
Red Union 75% 
Tee 41,67% 
Stud Bolt 41,67% 
Union Tee 66,67% 

 
Setelah hasil perhitungan C1 didapat, maka 

dapat dilanjutkan proses pembentukan C2  
(kombinasi 2 itemset) dengan menggunakan rumus 
(2). 

 
Tabel 4. Support dan Kombinasi 2 Itemset 

Itemset Support 

Stud Anchor, Red Union 50% 
Stud Anchor, Tee 25% 
Stud Anchor, Stud Bolt 25% 
Stud Anchor, Union Tee 50% 
Red Union, Tee 16,67% 
Red Union, Stud Bolt 25% 
Red Union, Union Tee 58,33% 
Tee, Stud Bolt 25% 
Tee, Union Tee 16,67% 
Stud Bolt, Union Tee 8,33% 

 
Minimal Support yang ditentukan yaitu 

30%, maka kombinasi 2 itemset yang tidak 
memenuhi minimal suppport akan dihilangkan, 
sehingga menghasilkan nilai berikut: 

 
 Tabel 5. Minimal Support 2 Itemset 30% 

Itemset Support 

Stud Anchor, Red Union 50% 
Stud Anchor, Union Tee 50% 
Red Union, Union Tee 58,33% 

 
 Terakhir, dilanjutkan proses pembentukan 
C3 (kombinasi 3 itemset) dengan jumlah minimal 
support = 30% yang menghasilkan itemset sebagai 
berikut: 
 

Tabel 6. Minimal Support 3 Itemset 30% 
Itemset Support 

Stud Anchor, Red Union, Union Tee 41,67% 

 

Aturan/Rule Asosisasi Final 
 Setelah semua pola frekuensi tinggi 
ditemukan (C1 C2, dan C3) barulah dicari aturan 
asosiasi dengan hasil pola frekuensi yang disajikan 
dalam Tabel 7. 
 

 Tabel 7. Hasil Pola Frekuensi Tinggi Yang 
Memenuhi Syarat 

Itemset Support 

Stud Anchor, Red Union 50% 
Stud Anchor, Union Tee 50% 
Red Union, Union Tee 58,33% 
Stud Anchor, Red Union, Union Tee 41,67% 

 
 Langkah berikutnya yaitu mencari aturan 
asosiasi yang memenuhi syarat minimum untuk 
confidence pada Tabel 7. dengan menghitung 
confidence atau asosiatif A→B, dengan minimum 
confidence 70% menggunakan rumus (3) dan (4). 
 

Tabel 8. Hasil Confidence atau Asosiasi 
Aturan Confidence 

Jika membeli Stud Anchor,maka akan 
membeli Red Union 

6/9 66,66% 

   
Jika membeli Red Union,maka akan 
membeli Stud Anchor 

6/9 66,66% 

   
Jika membeli Stud Anchor,maka akan 
membeli Union Tee 

6/9 66,66% 

   
Jika membeli Union Tee,maka akan 
membeli Stud Anchor 

6/8 75% 

   
Jika membeli Red Union,maka akan 
membeli Union Tee 

7/9 77.78% 

   
Jika membeli Union Tee,maka akan 
membeli Red Union 

7/8 87,5% 

   
Jika membeli Stud Anchor dan Red Union, 
maka akan membeli Union Tee 

5/6 83,33% 

   
Jika membeli Stud Anchor dan Union Tee, 
maka akan membeli Red Union 

5/6 83,33% 

 
Langkah terakhir, pembentukan asosiasi 

final terurut diperoleh berdasarkan minimal 
support dan minimal confidence yang telah 
ditentukan sehingga dapat dideskripsikan pada  
tabel dan grafik dibawah ini: 
 

Tabel 9. Rule asosiasi final 
Rule Support Confidence 

Stud Anchor, Red Union 50% 85,71% 
Stud Anchor, Union Tee 50% 85,71% 
Red Union, Union Tee 58,33% 77,78% 
Stud Anchor,Red  
Union, Union Tee 

41,67% 83,33% 

 

http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/


P-ISSN: 2656-1743 
E-ISSN: 2656-1735 

JURNAL RISET INFORMATIKA 
Vol. 1, No. 4 September 2019 

 

172 
 

 
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial 4.0 Internasional 

 
Gambar 2. Hasil Pembentukan Aturan Asosiasi 

Final Penjualan Terbanyak. 
 
Berdasarkan Tabel 9. dan Gambar 2., dapat 
diketahui produk mana yang paling laris terjual 
produknya pada CV. Gaskindo Sentosa. 
 

SIMPULAN DAN SARAN 
 
Simpulan 

Berdasarkan pembahasan diatas, maka 
dapat diperoleh kesimpulan bahwa penelitian 
algoritma apriori dapat membantu 
mengembangkan strategi pemasaran untuk 
memasarkan produk lain dengan menganalisa 
kelebihan dari nilai jual produk yang paling laris 
terjual. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil 
penelitian yang menunjukkan bahwa penjualan  
produk pipa paling banyak terjual pada CV. 
Gaskindo Sentosa, dengan melihat produk yang 
memenuhi minimal support dan minimal 
confidence, produk yang banyak terjual tersebut 
adalah Stud Anchor, Red Union, Stud Bolt, Union 
Tee. Dari aturan  asosiasi  final yang  diketahui  jika 
membeli Union Tee maka akan membeli Red Union 
dengan support 50% dan confidence 87,5%. Jika 
membeli Red Union maka akan membeli Union Tee 
dengan support  50% dan confidence 77,78%. Jika 
membeli Stud Anchor, Red Union maka akan 
membeli Union Tee dengan support 33,33% dan 
confidence  83,33%. Jika membeli Stud Anchor, 
Union Tee maka akan membeli Red Union dengan 
support  33,33% dan confidence  83,33%.  
 
Saran 

Berdasarkan kesimpulan diatas maka 
dapat diambil saran bahwa penerapan algoritma 
apriori dapat di selaraskan dengan aplikasi tanagra 
dan dengan mendefinisikan lebih banyak variable 

yang kompleks serta melibatkan lebih banyak jenis 
produk  untuk asosiasi aturan final.  
 

DAFTAR REFERENSI 
 
Choiriah, W. (2019). Analisis Penjualan E-Tiket 

Menggunakan Algoritma Apriori Pada Cv. 
Guti Mulia Wisata. ZONAsi: Jurnal Sistem 
Informasi, 1(1). 

Gunadi, G., & Sensue, D. . (2012). Penerapan Data 
Mining Market Basket Analysis Terhadap 
Data Penjualan Produk Buku Dengan 
Menggunakan Algoritma Apriori dan 
Frequent Pattern Growth (FP-Growth). Jurnal 
TELEMATIKA MKOM, 4(1). 

Kusrini, & Taufiq, L. E. (2007). ALGORITMA DATA 
MINING. Yogyakarta: CV ANDI OFFSET. 

Kusrini, & Taufiq, L. E. (2010). ALGORITMA DATA 
MINING. Yogyakarta: CV ANDI OFFSET. 

Lukman, & Imam Sunoto. (2017). KOMPARASI 
ALGORITMA MULTILAYER PERCEPTRON 
DAN SUPPORT VECTOR MACHINE DALAM 
PEMILIHAN BEASISWA. Jurnal SAP, 2(1), 
114–128. 

Maimon, & Rokach. (2010). Data Mining and 
knowledge Discovery Handbook. New York: 
Springer. 

Pane, D. K. (2013). Implementasi Data Mining Pada 
Penjualan Produk Elektronik dengan 
Algoritma Apriori (Studi Kasus: Kreditplus). 
Pelita Informatika Budi Darma, 4(3), 25–29. 

Purnia, D. S., & Warnilah, A. I. (2017). Implementasi 
Data Mining Pada Penjualan Kacamata 
Menggunakan Algoritma Apriori. 
Implementasi Data Mining Pada Penjualan 
Kacamata Menggunakan Algoritma Apriori, 
2(2), 31–39. 

Syahdan, S. Al, & Sindar, A. (2018). Data Mining 
Penjualan Produk Dengan Metode Apriori 
Pada Indomaret Galang Kota. Jurnal Nasional 
Komputasi Dan Teknologi Informasi (JNKTI), 
1(2). 
https://doi.org/10.32672/jnkti.v1i2.771 

Warumu, F. T., Buulolo, E., & Ndururu, E. (2017). 
IMPLEMENTASI ALGORITMA APRIORI PADA 
ANALISA POLA DATA PENYAKIT MANUSIA 
YANG DISEBABKAN OLEH ROKOK. KOMIK 
(Konferensi Nasional Teknologi Informasi Dan 
Komputer), 1(1), 176–182. 

Yanto, R., & Khoiriah, R. (2015). Implementasi Data 
Mining dengan Metode Algoritma Apriori 
dalam Menentukan Pola Pembelian Obat. 
Citec Journal, 2(2), 102–113. 

 

 

 

stud anchor,red
union,union tee

stud anchor,red
union

stud anchor,union
tee

red union, union
tee

stud anchor,red
union,union tee

5
6 6

7
5

41.67% 50%

50%

58.33

41.67

56%
67% 7%

78% 56%

Grafik Apriori

support count support confidence

http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/