LONTAR KOMPUTER VOL. 7, NO.3, DESEMBER 2016                                p-ISSN 2088-1541 

DOI: 10.24843/LKJITI.2016.v07.i03.p04                                                          e-ISSN 2541-5832 

 

162 

 

Pengenalan Tradisi Budaya Bali melalui Aplikasi Game 
Explore Bali Berbasis Android 

 
Dewa Putu Andre Sanjayaa1, I Ketut Adi Purnawana2, Ni Kadek Dwi Rusjayanthia3 

 
aJurusan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Udayana, Bali, Indonesia 

Bukit Jimabaran, Bali, Indonesia, telp +6285102853533 
1dewapt_andresanjaya@yahoo.co.id  

2dosenadi@yahoo.com 
3dwi.rusjayanti@gmail.com 

 
 

Abstrak 
 

Perkembangan Teknologi Informasi sangat berperan penting bagi kehidupan manusia, salah 
satu teknologi yang saat ini berkembang sangat pesat adalah teknologi yang berupa 
smartphone terutama yang berbasis Android. Platform Android telah menjadi sangat populer, 
hal ini dianggap serius oleh pengembang game. Game merupakan salah satu media hiburan, 
namun saat ini game dapat ditujukan sebagai salah satu media pengenalan Tradisi Budaya 
Bali. Game Explore Bali dirancang untuk mengenalkan Tradisi Budaya Bali pada tujuh 
kabupaten/kota di Provinsi Bali. Tradisi yang diperkenalkan pada game terdiri dari Ngerebong 
(Denpasar), Mekotek (Badung), Okokan (Tabanan), Makepung (Jembrana), Ngedeblag 
(Gianyar), Megibung, Tertekan, Gebug Ende (Karangasem) dan Ngocang, Bukakak (Buleleng) 
yang disampaikan melalui informasi berupa penjelasan dan gambar. Berdasarkan hasil analisis 
dengan menggunakan kuesioner yang diujikan kepada 30 orang anak untuk sebagian besar 
sampel. Pengetahuan user mengenai Tradisi Budaya Bali bertambah sebanyak 74% dari 
persentase awal 67% melalui informasi yang ditampilkan pada Game Explore Bali. 
  
Kata Kunci : Game, Explore, Tradisi, Budaya Bali, dan Anak-anak 

 
Abstract 

 
Development of Information Technology is very important for human life, one technology that is 
currently growing very rapidly in the form of smartphone technology is mainly based on Android. 
The Android platform has become very popular, the game developers seriously take it. Game is 
one of the entertainment media, but this time the game can be as one media introduction 
Cultural Traditions Bali. Game Explore Bali is designed to introduce the Bali Cultural Traditions 
in seven cities in Bali Province. Traditions introduced in the game consists of Ngerebong 
(Denpasar), Mekotek (Badung), Okokan (Tabanan), Makepung (Jembrana), Ngedeblag 
(Gianyar), Megibung, Terteran, Gebug Ende (Karangasem) and Ngocang, Bukakak (Buleleng) 
through a description and picture information. Based on the analysis by using a questionnaire 
that tested on 30 children for most of the samples. User knowledge about the Bali Cultural 
Traditions increased by 74% from the initial percentage of 67% through the information 
displayed on the Game Explore Bali. 
 
Keyword : Game, Explore, Traditions Culture Bali, dan Children 
 
 
1. Pendahuluan 

Perkembangan Teknologi Informasi sangat berperan penting bagi kehidupan manusia. Manusia 
mudah mendapatkan informasi  dengan bantuan teknologi yang ada. Teknologi membawa 
manusia melihat dunia luar lebih jauh, membuka wawasan berpikir dan membangun sebuah 
kreativitas untuk membuat hal-hal baru. Salah satu teknologi yang saat ini berkembang sangat 
pesat adalah teknologi yang berupa smartphone terutama yang berbasis Android. 

Keberagaman Tradisi Budaya Bangsa Indonesia memberikan gambaran betapa pentingnya 
mengenalkan dan memberikan pemahaman tradisi budaya sejak dini kepada anak-anak 

mailto:dosenadi@yahoo.com
mailto:dwi.rusjayanti@gmail.com


LONTAR KOMPUTER VOL. 7, NO.3, DESEMBER 2016                                p-ISSN 2088-1541 

DOI: 10.24843/LKJITI.2016.v07.i03.p04                                                          e-ISSN 2541-5832 

 

163 

 

sehingga norma dan nilai tradisi budaya dapat terwariskan pada generasi selanjutnya. Generasi 
muda diharapkan menjadi generasi yang bangga dengan tradisi budayanya sendiri, mencintai 
dan melestarikan nilai-nilai luhur tradisi budaya serta bisa mengembangkan sikap menghargai 
keberagaman tradisi budaya pada masa yang akan datang. Game Explore Bali dirancang 
sebagai media hiburan sekaligus media pembelajaran dalam memperkenalkan Tradisi Budaya 
Bali. Explore Bali dalam Bahasa Indonesia berarti menjelajahi/mengelilingi Bali. Istilah Explore 
Bali diterapkan pada game terkait tujuan pengembangan game yaitu mengenalkan tradisi dan 
budaya kepada anak-anak. Game Explore Bali mencakup 10 Tradisi Budaya Bali pada tujuh 
kabupaten/kota di Provinsi Bali yang disampaikan melalui informasi berupa penjelasan dan 
gambar yang dibagi menjadi 10 tantangan. Game Explore Bali nantinya diharapkan dapat 
memberikan pemahaman dan pengenalan Tradisi Budaya Bali kepada masyarakat khususnya 
anak-anak. Pengenalan Tradisi Budaya Bali melalui media game diharapkan dapat membuat 
anak-anak lebih antusias dalam mengenali Tradisi Budaya Bali.  

Game Explore Bali secara garis besar merupakan sebuah game dua dimensi. Game ini 
dirancang dengan tiga permainan yaitu Mengumpulkan Huruf, Puzie dan Tanya Jawab. Genre 
Game Explore Bali mengarah kepada educational dengan mengenalkan Tradisi Budaya Bali 
melalui informasi berupa gambar dan penjelasan yang mengacu pada game yang telah ada 
sebelumnya seperti Game Edukasi Pengenalan Kebudayaan Indonesia Berbasis Android [1], 
Rancangan Puzzle Game Delbeldes [2], Aplikasi Game Quiz Animals Berbasis Windows 8 [3], 
Perancangan Permainan (Game) Edukasi Belajar Membaca pada Anak Prasekolah Berbasis 
Smartphone  Android[4]. 
 
2. Metodologi Penelitian 

Aplikasi Game Explore Bali dikembangkan melalui beberapa tahapan penelitian yaitu 
pengumpulan data, game design, pengujian sistem dan perancangan sistem yang meliputi alur 
permainan yang digambarkan dalam bentuk flowchart.  

2.1. Metode Pengumpulan Data 

Data merupakan informasi awal sebagai penunjang dalam penelitian yang berhubungan 
dengan perancangan sistem dimana data yang diperoleh berdasarkan sumber data melalui 
metode pengumpulan data. Metode dalam pengumpulan data yang dibutuhkan pada 
perancangan aplikasi game ini meliputi beberapa metode diantaranya : 

a. Metode observasi yaitu mengumpulkan data dengan melakukan pengamatan dan 
dokumentasi langsung terhadap hal yang berkaitan dengan pembuatan game berbasis 
Android. 

b. Metode studi literatur yaitu menganalisis data yang diperoleh berdasarkan sumber 
referensi yang digunakan seperti buku, karya ilmiah serta sumber lain yang 
berhubungan dengan penelitian dalam memperoleh suatu kesimpulan yang lebih 
terarah pada pokok pembahasan. 

Sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data itu diperoleh. Sumber data dapat 
berupa manusia, tempat dan sebagainya. Berikut adalah sumber data yang digunakan dalam 
pembuatan Game Explore Bali yaitu narasumber (informan) dan dokumen atau arsip. 

2.2. Perancangan Sistem 

Aplikasi Game Explore Bali merupakan sebuah aplikasi yang dirancang untuk memberikan 
informasi Tradisi Budaya Bali setelah pengguna berhasil menyelesaikan permainan puzzle di 
tiap-tiap kabupaten/kota yang dituju. Sebelum sampai di kabupaten/kota yang dituju user 
terlebih dahulu harus menyelesaikan permainan mengumpulkan huruf yang berkaitan dengan 
nama Tradisi Budaya Bali di kabupaten/kota yang dituju. Permainan Tanya Jawab Tantangan 
muncul ketika semua  tantangan kabupaten/kota berhasil selesaikan. Permainan Tanya Jawab 
bertujuan mengevaluasi kemampuan user terhadap informasi yang ditampilkan pada game. 
Perancangan alur permainan dari Game Explore Bali terdiri dari 3 buah alur permainan. Berikut 
ini dibahas lebih lengkap mengenai perancangan alur permainan dalam bentuk flowchart. 
 
 
 



LONTAR KOMPUTER VOL. 7, NO.3, DESEMBER 2016                                p-ISSN 2088-1541 

DOI: 10.24843/LKJITI.2016.v07.i03.p04                                                          e-ISSN 2541-5832 

 

164 

 

2.2.1. Alur Permainan Mengumpulkan Huruf 

Alur permainan Mengumpulkan Huruf pada Game Explore Bali dapat dilihat pada Gambar 1. 
  

 
 

Gambar 1. Alur Permainan Mengumpulkan Huruf 
 

User memulai permainan dan mendapat energi 100% dan 3 buah nyawa untuk mengumpulkan 
huruf yang berkaitan dengan nama Tradisi Budaya Bali pada masing-masing tantangan di 
kabupaten/kota. User berhasil mengumpulkan satu buah huruf yang benar sesuai dengan 
urutan maka nilai = 1 dan satu huruf nama Tradisi Budaya Bali mendapatkan input berubah 
warna dari hitam menjadi kuning untuk selanjutnya mendapatkan huruf benar berikutnya 
dengan memperhatikan sisa nyawa dan energi, jika salah mengambil item huruf  maka nilai = 0 
dan nyawa dikurangi 1/2. User dapat kembali mengumpulkan huruf sampai nilai maksimum n 
terpenuhi ketika nyawa dan energi masih tersisa. Permainan berakhir ketika dokar kehabisan 
nyawa dan energi. Nilai maksimum n mengikuti jumlah huruf  benar yang harus didapatkan 
sesuai dengan nama Tradisi Budaya Bali, jika nilai maksimum n terpenuhi maka dilanjutkan ke 
permainan puzzle. 
 
Alur permainan puzzle pada Game Explore Bali dapat dilihat pada Gambar 2. 



LONTAR KOMPUTER VOL. 7, NO.3, DESEMBER 2016                                p-ISSN 2088-1541 

DOI: 10.24843/LKJITI.2016.v07.i03.p04                                                          e-ISSN 2541-5832 

 

165 

 

 
 

Gambar 2. Alur Permainan puzzle 
 

User memulai permainan puzzle dengan menyusun satu persatu dari enam potongan gambar 
sesuai dengan posisi gambar yang benar. Dimana satu gambar yang benar disusun memiliki 
nilai = 1 pada posisi gambar yang benar, jika salah nilai = 0 dan gambar tidak dapat 
dipasangkan. Informasi Tradisi Budaya Bali ditampilkan setalah enam potongan gambar telah 
tersusun dengan benar. 

2.2.3. Alur Permainan Tanya Jawab 

Alur permainan Tanya Jawab pada Game Explore Bali dapat dilihat pada Gambar 3. 



LONTAR KOMPUTER VOL. 7, NO.3, DESEMBER 2016                                p-ISSN 2088-1541 

DOI: 10.24843/LKJITI.2016.v07.i03.p04                                                          e-ISSN 2541-5832 

 

166 

 

 
 

Gambar 3. Alur Permainan Tanya Jawab 
 

User memulai permainan Tanya Jawab dengan menjawab satu persatu dari 10 pertanyaan 
yang ditampilkan secara acak. Dimana saat user berhasil menjawab satu pertanyaan dengan 
benar memiliki nilai = 1, jika salah menjawab pertanyaan nilai = 0. User mendapatkan hasil 
permainan Tanya Jawab setelah 10 pertanyaan dijawab oleh user. User dikatakan berhasil jika 
menjawab 7 sampai 10 pertanyaan dengan benar dan dikatakan gagal jika user hanya 
menjawab kurang dari 7 pertanyaan yang benar. 
 
3. Kajian Pustaka 

Beberapa teori penunjang digunakan sebagai dasar acuan dalam pembuatan Aplikasi Game 
Explore Bali. Teori penunjang yang disertakan yaitu materi penunjang dan aplikasi pendukung 
yang digunakan dalam pembuatan aplikasi. 

3.1. Tradisi Budaya  

Tradisi dan budaya memiliki peranan penting sebagai sumber dari akhlak dan budi pekerti. 
Tradisi, yang merupakan sebuah kebiasaan, memberikan sebuah pengaruh yang cukup kuat 
bagi perilaku kita sehari-hari karena tradisi memiliki lingkup yang sempit dan biasanya berasal 
dari lingkungan sekitar. Selain itu, budaya juga memberikan pengaruh yang cukup kuat bagi 



LONTAR KOMPUTER VOL. 7, NO.3, DESEMBER 2016                                p-ISSN 2088-1541 

DOI: 10.24843/LKJITI.2016.v07.i03.p04                                                          e-ISSN 2541-5832 

 

167 

 

akhlak dan budi pekerti seseorang. Pengaruh ini timbul dari aktivitas seseorang sehari-hari. 
Oleh karena itu, tradisi dan budaya dapat memberikan pengaruh positif maupun negatif bagi 
akhlak dan budi pekerti manusia[5].  

Pulau Bali memiliki banyak warisan budaya dari leluhur yang masih tertanam dan melekat erat 
pada kebiasaan dalam kehidupan masyarakat Bali dan berbagai tradisi unik yang masih 
dipegang teguh, dilaksanakan dan terjaga baik di kalangan masyarakat Bali. Tradisi budaya 
tersebut memiliki ciri khas tersendiri pada masing-masing daerah, desa maupun banjar yang 
ada di Bali. Pulau Bali memiliki kekayaan tradisi budaya beragam tentunya menjadi aset wisata 
Bali yang wajib dilestarikan oleh masyarakat Bali. Bertahannya kebiasaan-kebiasaan unik 
tersebut adalah karena fungsi desa Pekraman yang masih tetap konsisten untuk menerapkan 
segala aturan adat, tetap menjaga kepercayaan dan keyakinan beragama masyarakatnya, agar 
tidak terkikis dengan kemajuan zaman dan pengaruh asing. Berikut beberapa Tradisi Budaya 
Bali yaitu Ngerebong, Megibung, Gebug Ende, Okokan, Mekepung, Ter-teran, Megeret 
Pandan, Omed-omedan, Mekotek, Okokan dan masih banyak lagi tradisi budaya yang ada di 
Pulau Bali. Tradisi Mekotek, Ngerebong, Megibung, Okokan, Mekepung, Ngedeblag, Gebug 
Ende, Terteran, Ngoncang dan Bukakak merupakan Tradisi Budaya Bali yang akan dikenalkan 
di dalam Game Explore Bali dengan menampilkan informasi dari Tradisi Budaya Bali tersebut.  

3.1.1. Mekotek 

Tradisi Mekotek disebut Mekotek lantaran berawal dari suara kayu-kayu yang saling 
bertabrakan ketika kayu-kayu tersebut disatukan menjadi bentuk gunung yang menyudut ke 
atas. "Mekotek karena timbul dari suara kayu-kayu yang digabung jadi satu, bunyinya tek.. tek.. 
tek.  

3.1.2. Ngerebong 

Ngerebong dalam bahasa Desa Kesiman, Denpasar, berarti berkumpul, yakni yang berarti 
berkumpulnya para dewa. Ngerebong merupakan tradisi yang digelar oleh umat Hindu di Pura 
Pangrebongan. Tradisi ini biasanya dilakukan setiap enam bulan dalam penanggalan kalender 
Bali yakni pada hari Minggu atau Redite Pon wuku Medangsia.  

3.1.3. Megibung  

Megibung berasal dari kata gibung yang diberi awalan me-. Gibung artinya kegiatan yang 
dilakukan oleh banyak orang, yakni saling berbagi antara satu orang dengan yang lainnya. 
Megibung merupakan salah satu tradisi warisan leluhur, dimana merupakan tradisi makan 
bersama dalam satu wadah. Selain makan bisa sampai puas tanpa rasa sungkan, megibung 
penuh nilai kebersamaan, bisa sambil bertukar pikiran, bersenda gurau, bahkan bisa saling 
mengenal atau lebih mempererat persahabatan antar sesama.  

3.1.4. Okokan 

Okokan adalah salah suatu alat musik bunyi-bunyian yang pada umumnya terbuat dari bahan 
kayu yang dilubangi hampir menyerupai kentongan, tetapi di dalamnya diisi pemukul yang 
disebut palit. Okokan umumnya dipasang pada binatang piaraan seperti sapi atau kerbau, yang 
berfungsi sebagai penghias atau tanda hewan tersebut. Okokan dapat mengeluarkan irama 
tertentu jika diayun-ayunkan.  

3.1.5. Mekepung 

Mekepung artinya berbalapan (pacuan) cepat-cepatan mengejar sampai penaripan) di sawah 
yang berisi tanah lumpur. Tradisi Mekepung mempertontonkan joki/sais yang ingin mengadu 
kebolehan kerbaunya dalam kekuatan menarik bajak lampit slau yang ditunggangi joki/saisnya. 
Bajak lampit slau yang ditarik oleh dua ekor kerbau dan sebagai alat menghias kerbau maka 
pada leher kerbau tersebut dikalungi genta gerondongan (gongseng besar). Karena apabila 
kerbau tersebut berjalan menarik bajak lampit slau maka kedengaran bunyi seperti alunan 
musik (dengan suara gejreng-gejreng). 

 

  



LONTAR KOMPUTER VOL. 7, NO.3, DESEMBER 2016                                p-ISSN 2088-1541 

DOI: 10.24843/LKJITI.2016.v07.i03.p04                                                          e-ISSN 2541-5832 

 

168 

 

3.1.6. Ngedeblag 

Tradisi Ngedeblag  merupakan upacara turun-temurun yang dilakukan setiap Kajeng 
Kliwon menjelang Sasih Kanem. Ritual ini berawal dikarenakan pada masa lalu banyak terjadi 
bencana, seperti : banjir, longsor ataupun berbagai wabah penyakit. Maka untuk menghindari 
warga dari berbagai bencana, dilakukan suatu ritual yang diyakini dapat mencegah bencana, 
yaitu Ngedeblag. Ngedeblag wajib diikuti oleh para karma desa khususnya para pemuda dan 
pemudi. Tradisi ini tergolong unik, ratusan warga yang terdiri dari anak-anak, remaja dan 
dewasa, bergerombol dengan hiasan yang menyeramkan atau penampilan wajah yang dicoret-
coret seperti komedian.  

3.1.7. Gebug Ende  

Gebug Ende  berasal dari kata gebug dan ende. Gebug artinya adalah memukul dan alat yang 
digunakan adalah rotan dengan panjang sekitar 1,5  hingga 2 meter, sedangkan alat untuk 
menangkisnya disebut dengan Ende. Ende dibuat dari kulit sapi yang dikeringkan selanjutnya 
dianyam berbentuk lingkaran. Gebud Ende hanya  dimainkan kaum pria baik dewasa maupun 
anak-anak. 

Gebug ende  biasanya digelar antara Oktober dan Desember pada saat warga baru saja 
menanam jagung di pelosok Desa Seraya, Bali. 

3.1.8. Terteran  

Terteran/Perang Api berasal dari kata ter yang artinya menembak dan teer berarti 
memperlihatkan, dan disimpulkan menjadi memperlihatkan kekuatan, sedangkan kaitannya 
dalam ritual upacara yadnya memperlihatkan kekuatan untuk melebur kejahatan dan 
malapetaka, dalam pelaksanaan yadnya ini prosesi yang dilakukan dengan saling melempar 
menggunakan bobok (obor) dari daun kelapa kering, kemudian dibakar dan dilempar ke lawan 
mereka.  

3.1.9. Ngoncang  

Rangkaian Hari Suci Nyepi diisi dengan berbagai tradisi unik di berbagai desa di Bali. Demikian 
juga di Banjar Pakraman Paketan, Singaraja. Sehari sebelum Nyepi tepatnya pada Hari 
Pangerupukan, desa di tengah kota itu menyelenggarakan tradisi mengancang. 
Tradisi ngoncang atau memukul lesung, selain sebagai kegiatan untuk menyambut Tahun Baru 
Saka dengan senang hati, juga untuk melestarikan kebudayaan agraris atau kebudayaan petani 
yang kini makin punah seiring maraknya alih fungsi sawah menjadi pemukiman.  

3.1.10. Bukakak 

Bukakak digelar oleh warga desa Sangsit, Kec. Sawan , Kab. Buleleng. Ritual ini dirayakan 
sekali setahun bertepatan pada Bulan penuh (purnama) sasih kedasa (bulan kesepuluh) pada 
kalender Hindu atau di bulan April pada penanggalan Masehi, tujuannya sebagai rasa terima 
kasih warga kepada Dewi Kesuburan atas segala anugerah kesuburan yang telah diberikan 
dan mengharap lagi supaya hasil pertanian berikutnya tambah berlimpah.  

3.2. Software Development 

Corona SDK (Software Development Kit) merupakan aplikasi yang digunakan untuk membuat 
aplikasi Game Explore Bali pada platform Android. Corona SDK menggunakan bahasa 
pemrograman Lua[6]. Proses coding pembuatan Game Explore Bali menggunakan software 
Notepad++ dengan bahasa pemrograman Lua yang kemudian dijalankan pada Corona SDK. 
Selain Corona SDK dan Notepad++ adapun software pengolah gambar lainnya yang digunakan 
untuk mendukung saat proses pembuatan Game Explore Bali. 
 
4. Hasil dan Pembahasan 

Aplikasi Game Explore Bali memiliki beberapa tampilan dalam penggunaannya diantaranya 
Splash Screen, Menu Utama, Menu Pencapaian, Informasi Tradisi Budaya Bali, Menu 
Tantangan, Permainan Mengumpulkan Huruf, Permainan puzzle dan Permainan Tanya Jawab. 
 



LONTAR KOMPUTER VOL. 7, NO.3, DESEMBER 2016                                p-ISSN 2088-1541 

DOI: 10.24843/LKJITI.2016.v07.i03.p04                                                          e-ISSN 2541-5832 

 

169 

 

4.1. Tampilan Menu Utama 

Menu Utama merupakan interface awal yang pertama muncul saat aplikasi dibuka. Tampilan 
Menu Utama dapat dilihat pada Gambar 5. 
 

 
 

Gambar 5. Tampilan Menu Utama 
 

Gambar 5. merupakan tampilan menu utama dari Game Explore Bali yang menampilkan tiga 
buah button yaitu :  

a. Button Menu Play untuk memulai permainan 
b. Button Menu Pencapaian untuk menampilkan informasi mengenai Tradisi Budaya Bali 
c. Button Sound untuk on/off suara game 
d. Button Exit untuk keluar dari aplikasi 

4.2. Tampilan Menu Pencapaian 

Gambar 6 merupakan scene Menu Pencapaian yang dapat dilihat melalui button pencapaian 
pada Menu Utama Game Explore Bali. 
 

 
 

Gambar 6. Tampilan Menu Pencapaian 
 

Scene Pencapaian menampilkan informasi Tradisi Budaya Bali yang tantangannya berhasil 
diselesaikan oleh pemain pada setiap kabupaten/kota. 

a. Tampilan Informasi Tradisi Budaya Bali 

Gambar 7 merupakan tampilan informasi Tradisi Budaya Bali yang menyatakan tantangan 
di salah satu kabupaten/kota berhasil diselesaikan.  



LONTAR KOMPUTER VOL. 7, NO.3, DESEMBER 2016                                p-ISSN 2088-1541 

DOI: 10.24843/LKJITI.2016.v07.i03.p04                                                          e-ISSN 2541-5832 

 

170 

 

 
 

Gambar 7. Tampilan Informasi Tradisi Budaya Bali 
 

Informasi Tradisi Budaya Bali yang ditampilkan berbeda-beda di setiap kabupaten/kota, 
sesuai dengan Tradisi Budaya Bali yang ingin diangkat pada setiap kabupaten/kota. 

4.3. Tampilan Menu Tantangan 

Aplikasi Game Explore Bali memiliki 3 jenis permainan yang dapat dimainkan oleh user, user 
dapat memilih salah satu tantangan di kabupaten/kota untuk diselesaikan tantangannya. 
Tampilan Menu Tantangan dapat dilihat pada Gambar 8. 
 

 
 

Gambar 8. Tampilan Menu Tantangan 
 

Gambar 8 merupakan tampilan menu Main, terdiri dari 6  button untuk menuju ke permainan di 
kabupaten/kota yang di dalamnya terdapat permainan kecil Bali yaitu puzzle. User terlebih 
dahulu harus menyelesaikan permainan Mengumpulkan Huruf untuk menuju ke kabupaten/kota 
tersebut. Permainan Tanya Jawab muncul setelah semua tantangan di semua kabupaten/kota 
terselesaikan, permainan Tanya Jawab bertujuan untuk mengevaluasi kemampuan user. 
  

a. Permainan Mengumpulkan Huruf 

Permainan Mengumpulkan Huruf menantang user untuk mengumpulkan huruf-huruf yang 
membentuk kata berkaitan dengan nama Tradisi Budaya Bali di setiap kabupaten/kota 
yang dituju. Pada permainan Mengumpulkan Huruf user menuju tiap kabupaten/kota untuk 
mengetahui 10 informasi tradisi budaya di kabupaten/kota yang terdiri Ngerebong 
(Denpasar), Mekotek (Badung), Okokan (Tabanan), Makepung (Jembrana), Ngedeblag 
(Gianyar), Megibung, Terteran, Gebug Ende (Karangasem) dan Ngocang, Bukakak 
(Buleleng).  

 



LONTAR KOMPUTER VOL. 7, NO.3, DESEMBER 2016                                p-ISSN 2088-1541 

DOI: 10.24843/LKJITI.2016.v07.i03.p04                                                          e-ISSN 2541-5832 

 

171 

 

 
 

Gambar 9. Tampilan Permainan Mengumpulkan Huruf 
 

Gambar 9. merupakan tampilan permainan Mengumpulkan Huruf, user diharuskan 
mengumpulkan huruf sesuai dengan tradisi budaya pada kabupaten/kota yang dituju. 
  
b. Permainan Puzzle 

Permainan puzzle menantang user untuk menyusun potongan-potongan gambar menjadi 
susunan yang benar. Gambar yang disusun berkaitan dengan Tradisi Budaya Bali yang 
dituju pada setiap daerah. Informasi mengenai Tradisi Budaya Bali muncul setelah user 
berhasil menyelesaikan permainan puzzle.  

 
 

Gambar 10. Tampilan Permainan Puzzle 
 

Gambar 10. merupakan tampilan permainan puzzle, potongan gambar puzzle dijaga dan 
di-drop sampai membentuk pola gambar yang benar. 
 
c. Permainan Tanya Jawab 

Permainan Tanya Jawab muncul setelah tantangan pada 6 kabupaten/kota terselesaikan. 
Pertanyaan pada permainan Tanya Jawab meliputi Tradisi Budaya Bali di 6 
kabupaten/kota. Pertanyaan yang diajukan sebanyak 10 soal secara acak/random 
susunannya, setiap kali dimainkan. 
 

 
 

Gambar 11. Tampilan Permainan Tanya Jawab 
 



LONTAR KOMPUTER VOL. 7, NO.3, DESEMBER 2016                                p-ISSN 2088-1541 

DOI: 10.24843/LKJITI.2016.v07.i03.p04                                                          e-ISSN 2541-5832 

 

172 

 

Gambar 11. merupakan tampilan permainan Tanya Jawab yaitu memilih jawaban yang 
benar sesuai dengan pertanyaan yang ditanyakan.  

c.1. Tampilan Hasil Permainan Tanya Jawab 

Gambar 10 merupakan tampilan hasil permainan Tanya Jawab pada permainan Game 
Explore Bali. 
 

 
 

Gambar 12. Tampilan Berhasil Menyelesaikan Permainan Tanya Jawab 
 

Gambar 12. menampilkan hasil dari kemampuan pemain yang berhasil dalam menjawab 
benar dari 7 sampai 10 pertanyaan yang diberikan. 
 

 
 

Gambar 13. Tampilan Gagal Menyelesaikan Permainan Tanya Jawab 
 

Gambar 1. menampilkan hasil dari kemampuan pemain yang gagal dalam menjawab 
pertanyaan kurang dari 7 jawaban benar. 

4.4. Analisa Hasil 

Analisa Aplikasi Game Explore Bali ini dilakukan dengan menggunakan metode survei untuk 
pengambilan data, dimana untuk pengambilan data tersebut menggunakan kuesioner. 
Kuesioner diberikan kepada  30 responden yaitu anak-anak yang telah memainkan Game 
Explore Bali. 
 

a. Hasil Analisa Aplikasi  

Hasil analisa aplikasi setelah responden memainkan Game Explore Bali dapat dilihat 
pada Tabel 1. Terdapat beberapa aspek kriteria penilaian antara lain Aspek Grafis Game, 
Aspek Rekayasa Perangkat Lunak, Aspek Entertainment dan Aspek Content. 

 
5. Kesimpulan 

Aplikasi yang dihasilkan terdiri dari tiga buah permainan yaitu Mengumpulkan Huruf, Puzie dan 
Tanya Jawab. Berdasarkan hasil analisa kuesioner yang telah diujikan kepada 30 orang anak, 
pengetahuan user mengenai Tradisi Budaya Bali bertambah setelah bermain Game Explore 
Bali,  sebanyak 74% dari persentase awal 67%. Pengenalan Tradisi Budaya Bali pada game 
dilakukan dengan cara menampilkan informasi berupa penjelasan dan gambar mengenai 
Tradisi Budaya Bali pada permainan. 



LONTAR KOMPUTER VOL. 7, NO.3, DESEMBER 2016                                p-ISSN 2088-1541 

DOI: 10.24843/LKJITI.2016.v07.i03.p04                                                          e-ISSN 2541-5832 

 

173 

 

20%

67%

9%
15%

48%

27% 27%

0%

38%

5%
13%

6%
0% 0%

50%

13%

57%

10%

24%

74%

0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%

Aspek

Pengetahuan

mengenai

Tradisi Budaya

Bali

Aspek Grafis

Game

Aspek

Rekayasa

Perangkat

Lunak

Aspek

Entertaiment

Aspek Content

Tidak

Cukup Baik

Baik

Sangat Baik

 
 

Gambar 14. Grafik Hasil Uji Coba Aplikasi pada anak-anak 
 

Berdasarkan grafik pada Gambar 10 dapat disimpulkan beberapa hal seperti berikut : 
a. Aspek Grafis Game memiliki rata-rata tertinggi pada jawaban baik sebesar 48%.  
b. Aspek Rekayasa Perangkat Lunak memiliki rata-rata tertinggi pada jawaban cukup baik 

sebesar 50%. 
c. Aspek Entertainment rata-rata tertinggi pada jawaban baik sebesar 57%. 
d. Aspek Conteng memiliki rata-rata 
e. Tertinggi pada jawaban baik sebesar 74%, dimana sebelumnya responden banyak 

memilih cukup baik pada Aspek Pengetahuan mengenai Tradisi Budaya Bali sebelum 
memainkan game ini. 

 

Daftar Pustaka 

 
[1] A. G. Salman, N. Chandra, and Norman, “GAME EDUKASI PENGENALAN 

KEBUDAYAAN INDONESIA BERBASIS ANDROID,” ComTech, vol. 4, no. 2, pp. 1138–
1154, 2013. 

[2] E. Usada and F. A. Muqtadiroh, “Rancangan Puzzle Game Delbeldes,” Infotel, vol. 3, no. 1, 
2011. 

[3] Y. Arifin, B. Handoko, and V. K. Nurtanio, “APLIKASI GAME QUIZ ANIMALS BERBASIS 
WINDOWS 8,” ComTech, vol. 4, no. 2, pp. 757–763, 2013. 

[4] Bursan and Fitriyah, “Perancangan Permainan ( Game ) Edukasi Belajar Membaca Pada 
Anak Prasekolah Berbasis Smartphone and,” Jurnal TEKNOIF, 2015. 

[5] R. R. Maran, Manusia dan Kebudayaan. Jakarta: Rineka Cipta, 2000. 
[6] B. G. Burton, Learning Mobile Application & Game Development with Corona SDK. 

texas: Abilene, 2013.