41 Mutiara Medika Vol. 16 No. 2: 41-45, Juli 2016 Tekanan Darah pada Pasien Pasca Serangan Stroke Blood Pressure in Patients with Post-Attack Stroke Endrian Mulyady Justitia Waluyo*, Firdha Risdayanti, Nurhidayat Program studi Ners, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Ciamis *Email: endrian1987@gmail.com Abstrak Penyakit stroke diakibatkan oleh penyempitan pembuluh darah ke otak banyak disebakan oleh beberapa faktor risiko salah satunya hipertensi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran tekanan darah pada pasien stroke di Rumah Sakit Umum Daerah kabupaten Ciamis tahun 2016. Desain penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien stroke di RSUD kabupaten Ciamis. Pengambilan sampel menggunakan accidental sampling yaitu sebanyak 47 orang yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian frekuensi tertinggi yaitu bahwa jenis kelamin berhubungan dengan tekanan darah dengan nilai P = 0.000, usia memiliki hubungan dengan tekanan darah dengan P = 0,000, sebanyak 27 orang (57,5%) berkategori tekanan darah tinggi. Disimpulkan bahwa jenis kelamin dan usia memiliki hubungan dengan tekanan darah pada pasien pasca stroke, rata- rata pasien pasca stroke memiliki tekanan darah yang tinggi. Kata kunci: tekanan darah, stroke Abstract Stroke disease caused by narrowing of the arteries to the brain, caused by the many one of several risk factors of hypertension. The purpose of this study to describe blood pressure in stroke patients in hospitals Ciamis Regency Year 2016. The design of this research use descriptive research. The population in this study were all stroke patients in hospitals Ciamis District. Sampling using accidental sampling as many as 47 people who fit the criteria of inclusion and exclusion. The highest frequency of research results is that the sexes are associated with blood pressure values P value 0.000, age has a relationship with blood pressure with a P value of 0.000, as many as 27 people (57.5%) categorized as high blood pressure. In conclusion gender and age have a relationship with blood pressure in post-stroke patients, the average post-stroke patients have high blood pressure. Keywords: blood pressure, stroke ARTIKEL PENELITIAN Mutiara Medika Vol. 16 No. 2: 41-45, Juli 2016 42 Endrian Mulyady Justitia Waluyo, dkk., Tekanan Darah pada Pasien PENDAHULUAN Stroke termasuk salah satu dari sepuluh penya- kit penyebab kematian teratas di dunia. Berdasarkan laporan terbaru WHO terdapat 6,7 juta kematian ter- jadi akibat stroke dari total kematian yang disebabkan penyakit tidak menular.1 Profil statistik WHO yang diperbaharui pada Januari 2015, stroke merupakan salah satu penyebab kematian dan kecacatan yang utama di Indonesia. Pada tahun 2012 terdapat 328.500 kematian akibat stroke di Indonesia. Prevalensi stroke di kabupaten Ciamis berdasar- kan yang terdiagnosis tenaga kesehatan adalah 9,4% dan yang terdiagnosis tenaga kesehatan dengan gejala adalah 11,8‰. Kasus stroke di RSUD kabupaten Ciamis dari tahun ke tahun jumlahnya terus meningkat dan menempati urutan pertama di antara seluruh kasus sistem persyarafan yaitu pada tahun 2013 sebanyak 604 orang pasien stroke, tahun 2014 sebanyak 688 orang pasien stroke dan tahun 2015 sebanyak 738 orang pasien stroke, sedangkan pada periode bulan Januari–Maret 2016 diketahui bahwa pasien rawat inap dengan stroke di RSUD kabupaten Ciamis mengalami peningkatan tiap bulannya dari bulan Januari sebanyak 38 orang (30,16%), Februari sebanyak 42 orang (32,54%) dan Maret sebanyak 47 orang (37,30%).2 Penyebab stroke yaitu diakibatkan oleh ische- mik pada otak yang diakibatkan oleh faktor risiko yaitu di antaranya hipertensi, perokok, kurangya berolahraga. Tetapi hipertensi yang tidak terkontrol lebih berisiko terjadinya stroke berulang yang dapat menyebabkan kematian. Tujuan penelitian ini untuk melihat tekanan darah pasien pasca serangan stroke, dan melihat apakah jens kelamin dan usia memiliki hubungan dengan tekanan darah pada pasien pasca stroke. Tujuan dalam penelitian ini adalah menggambar- kan tekanan darah pada pasien pasca stroke di RSUD kabupaten Ciamis BAHAN DAN CARA Jenis penelitian ini adalah deskriptif observasio- nal. Variabel penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu tekanan darah pada pasien stroke di RSUD kabupaten Ciamis tahun 2016. Hasil ukur tekanan darah kategori rendah <90/60 mmHg, normal <120/ 80 mmHg, darah tinggi > 140/90 mmHg.3 Populasi penelitian ini adalah semua pasien stroke di RSUD kabupaten Ciamis periode bulan Maret 2016 seba- nyak 47 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah accidental sampling by accident pada tempat, waktu dan cara yang telah ditentukan. Sampel dalam penelitian ini adalah semua pasien stroke di RSUD kabupaten Ciamis. Kriteria inklusi yaitu pasien stroke, bersedia menjadi responden. Kriteria eksklusi yaitu pasien stroke yang meninggal dunia. Teknik pengumpulan data yaitu dengan cara pemeriksaan kepada respon- den tetapi sebelumnya responden diminta kese- diaanya untuk berpartisipasi dalam penelitian dengan menandatangani informed consent (pernyataan kesediaan menjadi responden). Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis univariate dengan menghitung tabel frekuensi. Penelitian dilaksanakan tanpa mengakibatkan penderitaan kepada subjek dan bebas dari risiko. HASIL Hasil pengumpulan data mengenai gambaran tekanan darah pada pasien stroke di RSUD kabu- paten Ciamis tahun 2016 diperoleh data Karakteristik responden pada Tabel 1. 43 Mutiara Medika Vol. 16 No. 2: 41-45, Juli 2016 Tabel 1. Distribusi Jenis Kelamin Pasien Stroke di RSUD Kabupaten Ciamis Jenis Kelamin F % Laki-Laki 24 51,1 Perempuan 23 48,9 Jumlah 47 100 Berdasarkan Tabel 1. diketahui bahwa jenis kelamin pasien stroke terbanyak di RSUD kabupaten Ciamis yaitu laki-laki 24 orang (51,1%) dan frekuensi terendah yaitu kategori perempuan sebanyak 23 orang (48,9%). Berdasarkan Tabel 2. diketahui bahwa usia pasien stroke di RSUD kabupaten Ciamis, frekuensi tertinggi yaitu berkategori 45-60 tahun sebanyak 24 orang (51,1%) dan frekuensi terendah yaitu kategori > 60 tahun sebanyak 9 orang (19,1%). Berdasarkan Tabel 3. diketahui bahwa gambar- an tekanan darah pada pasien stroke di RSUD kabu- paten Ciamis tahun 2016, tertinggi sebanyak 27 or- ang (57,5%) berkategori tekanan darah tinggi dan (> frekuensi 140/90 mmHG) terendah yaitu sebanyak 8 orang (17,0%) berkategori tekanan darah normal. Berdasarkan Tabel 4. diperoleh bahwa jenis kelamin memliki hubungan dengan tekanan darah pasca stroke dengan nilai P= 0,000 kurang dari alfa () 0,05. Untuk Usia memiliki hubungan dengan tekanan darah pasca stroke dengan nilai P= 0,000 kurang dari alfa () 0,05. DISKUSI Gambaran karakteristik pasien stroke di RSUD kabupaten Ciamis tahun 2016 lebih banyak berjenis kelamin laki-laki sebanyak 24 orang (51,1%). Hasil ini menunjukkan bahwa jenis kelamin laki-laki lebih banyak mengalami kejadian stroke. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan ASNA (ASEAN Neurological Association) dalam Misbach (2011),4 di 28 rumah sakit di seluruh Indonesia yang menyatakan bahwa penderita laki-laki lebih tinggi daripada perempuan didukung dengan penelitian yang dilakukan Widjaja (2010),5 yang menyatakan bahwa distribusi jenis kelamin pada penderita stroke akut lebih tinggi pada laki-laki (51,4%) dibanding perempuan (48,6%), dimana kriteria inklusinya adalah pasien dengan gejala klinis stroke hingga hari ketujuh sejak onset. Menurut National stroke Asso- ciation (2014),6 faktor risiko internal, yang tidak dapat dikontrol atau diubah adalah jenis kelamin. Laki-laki lebih sering terkena serangan stroke karena faktor risiko yang cenderung sering mengenai laki-laki yaitu merokok, alkohol dan hipertensi, sehingga insidensi stroke lebih tinggi pada laki-laki. Berdasarkan usia pasien stroke di RSUD kabu- paten Ciamis, frekuensi tertinggi yaitu berkategori 45-60 tahun sebanyak 24 orang (51,1%). Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan ASNA dalam Misbach (2011),4 di 28 rumah sakit di Tabel 2. Distrib usi Umur Pasien Stro ke d i RS UD Kabupaten Ciamis Usia F % <45 Tahun 14 29,8 45-60 Tahun 24 51,1 > 60 Tahun 9 19,1 Jumlah 47 100 Tabel 3. Di stri busi Frekuen si Tekanan Darah pada Pasien Stro ke d i RS UD K abup aten Ciamis Tahun 2016 Kategori F % Tekanan Darah Rendah 12 25,5 Tekanan darah normal 8 17,0 Tekanan darah tinggi 27 57,5 Jumlah 47 100 Tabel 4. Hasil Uji Bivariat Umur, Jenis Kelamin dengan Tekanan Darah Kategori P-Value Jenis Kelamin 0.000 Usia 0.000 44 Endrian Mulyady Justitia Waluyo, dkk., Tekanan Darah pada Pasien seluruh Indonesia, dimana mereka menyebutkan bahwa profil usia stroke terbanyak pada usia 45-64 tahun berjumlah 54,2% dan di atas 65 tahun (33,5%), sedangkan profil usia di bawah 45 tahun juga cukup banyak yaitu 11,8%. Hasil penelitian ini juga didukung penelitian yang dilakukan Putri (2012),7 dengan total sampel 348 mendapatkan bahwa penderita stroke fase akut terbanyak pada usia pertengahan (45-59 tahun) yaitu 158 orang (45,4%). Menurut National stroke Association (2014),6 faktor risiko internal, yang tidak dapat dikontrol atau diubah adalah usia dimana risiko stroke meningkat seiring meningkatnya usia. Perubahan-perubahan yang menjurus ke aterosklerosis yang merupakan penyebab stroke sudah mulai terjadi setelah manusia dilahirkan. Pada usia 30 tahun, lesi aterosclerosis mulai tampak di arteri-arteri intracranial setelah usia 55 tahun, risiko stroke menjadi 2 kali lipat setiap dekadenya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tekanan darah pada pasien stroke di RSUD kabupaten Ciamis tahun 2016, frekuensi tertinggi yaitu sebanyak 27 orang (57,5%) berkategori tekanan darah tinggi (>. Hasil140/90 mmHg) penelitian menunjukkan bahwa tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko utama terjadinya stroke. Semakin tinggi tekanan darah pasien kemungkinan stroke akan semakin besar, karena terjadinya kerusakan pada dinding pembuluh darah sehingga memudahkan terjadinya penyumbatan bahkan pecahnya pembuluh darah di otak. Jika serangan stroke terjadi berkali- kali, maka kemungkinan untuk sembuh dan bertahan hidup akan semakin kecil. Tekanan darah merupakan faktor risiko stroke yang dapat diubah. Dengan mengetahui pengaruh tekanan darah terhadap kejadian stroke maka diharapkan dapat mencegah terjadinya stroke dan stroke ulangan. meningkatkan aliran darah otak dan meningkatkan tekanan intra- kranial.8 Hasil penelitian ini juga menunjukan tekanan darah pada pasien stroke di RSUD kabupaten Ciamis tahun 2016 sebanyak 8 orang (17,0%) berkategori tekanan darah normal. Hal ini menunjuk- kan tidak ada tingkat tekanan darah untuk dapat dikatakan sebagai penyebab terjadinya stroke karena orang dengan tekanan darah yang normal sekalipun dapat terserang stroke. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Lipska (2007),9 yang menyata- kan bahwa lebih dari 60-80% pasien stroke akut memiliki tekanan darah tinggi, didukung pula oleh International Stroke Trial dan Chinese Acute Stroke Trial yang melaporkan 82% dan 75% pasien memiliki tekanan darah sistolik >140 mmHg pada 48 jam pertama terjadinya stroke akut, sedangkan hipotensi sangat jarang dijumpai, 18% pasien di International Stroke Trial dan 25% pasien di Chinese Acute Stroke Trial didapati tekanan darah sistoliknya d”140 terjadinya stroke.10 Peneliti berasumsi bahwa tidak ada tingkat te- kanan darah untuk dapat dikatakan sebagai penye- bab terjadinya stroke karena orang dengan tekanan darah yang normal sekalipun dapat terserang stroke. Tekanan darah tinggi tidak terkontrol dapat menyebabkan kejadian stroke karena dapat menimbulkan terjadinya oklusi aliran darah (stroke iskemik) dan meningkatkan risiko perdarahan otak (stroke hemoragik). Hampir 70% kasus stroke hemoragik terjadi pada penderita hipertensi. Tekanan darah yang tinggi juga dapat memicu pembentukan 45 Mutiara Medika Vol. 16 No. 2: 41-45, Juli 2016 plak aterosklerotik pada pembuluh darah otak, serta menginduksi lintasan lipohialinosis di pembuluh darah ganglia basalis hingga menyebabkan infark lakunar atau perdarahan otak. SIMPULAN Gambaran tekanan darah pada pasien stroke di RSUD Kabupaten Ciamis tahun 2016 dari 47 responden, frekuensi tertinggi yaitu sebanyak 27 orang (57,5%) berkategori tekanan darah tinggi, 12 orang (25,5%) berkategori tekanan darah normal dan frekuensi terendah yaitu sebanyak 8 orang (17,0%) berkategori tekanan darah normal. Usia dan jenis kelamin memiliki hubungan terhadap tekanan darah ditandai dengan p-value 0,000. DAFTAR PUSTAKA 1 WHO. Global Burden of Stroke. 2014. Diakses dari http://www.who.int/cardiovascular_ dis- eases/en/cvd_atlas_15_burden_st roke.pdf pada 12 Maret 2016. 2 Rekam Medis RSUD Kabupaten Ciamis 2016 3 Smeltzer & Bare. Keperawatan Medikal Bedah, Edisi ke delapan, Vol 8. Jakarta: EGC. 2012. 4 Misbach J. Stroke, Aspek Diagnostik, Pato- fisiologi, Manajemen. Jakarta: Balai Penerbit FK UI. 2011. 5 Widjaja AC. Uji Diagnostik Pemeriksaan Kadar D-Dimer Plasma pada Diagnosis Stroke Iskemik. 2010. Diakses dari eprints.undip.ac.id pada 12 Maret 2016. 6 National Stroke Association. Am I Having A Stroke?. 2014. Diakses dari http://www.stroke.org pada 13 maret 2016. 7 Putri NM. Gambaran Tekanan Darah pada Penderita Strole Fase Akut di RSUP H. Adam Malik Medan. Skripsi. Universitas Sumatera Utara. 2012. Diakses dari repository.usu.ac.id pada 13 maret 2016. 8 Sofyan. Pengaruh Hipertensi terhadap Kejadian Stroke Iskemik dan Stroke Hemoragik di Ruang Neurologi di Rumah Sakit Stroke Nasional (RSSN). 2013. Diakses dari from:ttp://repository.usu.ac.id/ handle/123456789/19500 pada 12 Maret 2016. 9 Lipska K, Sylaja PN, Sarma PS, Thankappan KR, Kutty VR, Vasan RS, et al. Risk Factors for Acute Ischaemic Stroke in Young Adults in South India. J Neurol Neurosurg Psychiatry, 2007; 78 (9): 959–963. 10 Kamal AK, Itrat A, Murtaza M, Khan M, Rasheed A, Ali A, et al. The Burden of Stroke and Tran- sient Ischemic Attack: a Community-Based Prevalence Study. BMC Neurology, 2014; 9 (1): 58.