Publica: Jurnal Pemikiran Administrasi Negara  P-ISSN 2085-6555 

Vol 12 No. 2 | Desember 2020: 70-82  E-ISSN 2715-9256 
================================================================================== 

Debby Yohana Pandey & Rino Ardhian Nugroho 
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Pengguna Terhadap Layanan E-SPTPD Di Kota Surakarta 

70 

Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Pengguna Terhadap  

Layanan E-SPTPD Di Kota Surakarta 
  

 
1Debby Yohana Pandey, 2Rino Ardhian Nugroho 

 1Universitas Sebelas Maret Surakarta, Indoensia; debbyyohana3498@student.uns.ac.id 
2 Universitas Sebelas Maret Surakarta, Indonesia; rino.nugroho@staff.uns.ac.id 

 

 

Abstract 

Technological developments within the scope of Government are known as Electronic 

Government. Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPPKAD) of Surakarta City 

began to use technology in Online Regional Tax Reporting which is E-SPTPD or Electronic 

Regional Tax Return.Tthis study aims to determine the factors that affect the acceptance of E-

SPTPD service users in Surakarta. This study uses Unified Model of Electronic Government 

(UMEGA). This research was conducted by distributing questionnaires with a total sample of 

74 local taxpayers in the city of Surakarta. Data analysis using the Structural Equation Model 

(SEM-PLS) with the Smart PLS 3 application. The results of this study indicate that the factors 

that influence E-SPTPD service users are performance expectation, social influence, user 

attitudes. When the level of use and interest of service users, especially local taxpayers, 

increases, it will increase the compliance of local taxpayers to be able to report and pay taxes 

in a timely manner. So that this compliance will increase local tax revenue. 

Keywords: E-Government, User Acceptance, E-SPTPD, UMEGA. 

 

Pendahuluan 

Pada saat ini perkembangan teknologi informasi sangatlah pesat yang mendorong 

perubahan dari berbagai sektor kehidupan manusia salah satunya dari segi administrasi publik 

dimana pada awalnya sebuah layanan dianggap berbelit – belit kemudian menjadi lebih efisien. 

Hal tersebut mendorong administrasi publik untuk dapat berinovasi dalam memberikan 

pelayanan yang lebih kepada masyarakat (Anshar, 2012). Adanya perubahan tersebut 

menciptakan administrasi publik didunia untuk dapat berubah dan berinovasi dalam 

memberikan pelayanan (Kurniawan, 2007). Maka dari itu dalam rangka meningkatkan 

pelayanan publik, pemerintah mulai turut serta memanfaatkan penggunaan sistem informasi 

teknologi yang saat ini lebih dikenal dengan Electronic-Government. E-government menjadi 

hal baik untuk diterapkan dikarenakan efektif, efisien, transparansi, akuntabilitas yang 

mendorong meningkatkan kinerja pemerintah dalam memberikan pelayanan yang lebih baik 

kepada masyarakat. E-government merupakan transformasi digital yang dilakukan oleh 

pemerintah. Adanya transformasi digital tersebut mampu mewujudkan tujuan Sustainable 

Development Goals (SDGs) atau program pembangunan berkelanjutan. Adanya transformasi 

digital ini khususnya e-government ini mendukung upaya pemerintah daerah dalam 

mendapatkan informasi dengan pengumpulan data menggunakan komputerisasi sehingga 

mampu menyusun langkah strategis dalam memberikan pelayanan yang lebih baik kepada 

masyarakat sehingga mampu mewujudkan tujuan dari SDGs (ElMassah & Mohieldin, 2020). 

Dengan adanya e-government diharapkan dapat mewujudkan tujuan SDGs yang ke 16 

yaitu mendukung masyarakat yang damai dan inklusif untuk pembangunan berkelanjutan 

dengan menyediakan akses terhadap keadilan bagi semua dan membangun institusi – institusi 

yang efektif, akuntabel dan inklusif di semua level. Hal tersebut dikarenakan terdapat target 

mailto:debbyyohana3498@student.uns.ac.id
mailto:rino.nugroho@staff.uns.ac.id


Publica: Jurnal Pemikiran Administrasi Negara  P-ISSN 2085-6555 

Vol 12 No. 2 | Desember 2020: 70-82  E-ISSN 2715-9256 
================================================================================== 

Debby Yohana Pandey & Rino Ardhian Nugroho 
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Pengguna Terhadap Layanan E-SPTPD Di Kota Surakarta 

71 

dalam tujuan tersebut yaitu membangun institusi yang akuntabel dan transparan disemua level, 

memastikan aspek publik terhadap informasi sehingga hal tersebut relevan dengan e-

government. 

Pengembangan E-government di Indonesia ditetapkan dalam Instruksi Presiden nomor 

3 tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan E-government di 

Indonesia. Adanya Inpres tersebut mendorong kota surakarta untuk berinovasi dalam 

memberikan pelayanan publik. Kota Surakarta menjadi salah satu kota dengan inovasi 

pelayanan publik terbaik di Jawa Tengah. Hal tersebut dengan diterimanya penghargaan dari 

Gubernur Jawa Tengah sebagai Top Ten Inovasi Pelayanan Publik Provinsi Jawa Tengah tahun 

2019 di bidang Sistem Pajak Online, dimana sistem tersebut berhasil mengalahkan 400 instansi 

Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya di Jawa Tengah (Fatimah, 2019). Dalam sistem 

pajak online tersebut terdapat e- SPTPD atau Elektronik Surat Pemberitahuan Pajak Daerah. 

E-SPTPD merupakan pelaporan dan pembayaran pajak daerah yang dilakukan secara online 

yang mulai diluncurkan pada 1 Januari 2018 oleh BPPKAD Kota Surakarta dengan tujuan 

untuk memberikan kemudahan bagi wajib pajak untuk melakukan pelaporan terhadap omset/ 

transaksi yang diperoleh sehingga diharapkan mampu meningkatkan ketertiban dan 

kedisiplinan wajib pajak dalam melakukan kewajibannya yang berdampak pada peningkatan 

penerimaan pajak daerah Kota Surakarta. Pelaporan pajak daerah secara online melalui E-

SPTPD ini mencakup Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Parkir.  

Layanan E-SPTPD menjadi penting karena pajak daerah merupakan pendapatan asli 

daerah selain retribusi. Hal tersebut tercantum dalam Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 

11 tahun 2018 tentang Pajak Daerah bahwa Pajak Daerah penting untuk membiayai 

penyelenggaraan daerah dan pembangunan daerah serta meningkatkan pendapatan asli daerah 

dan kemandirian daerah dalam perwujudan kesejahteraan. Berdasarkan data Dirjen 

Perimbangan Keuangan (DJPK) Kementerian Keuangan, komposisi Pendapatan Asli Daerah 

(PAD) kota Surakarta pada tahun 2018 khususnya kontribusi pajak daerah mencapai 64% 

(Ayumi, 2020). Hal tersebut menunjukkan bahwa Pajak Daerah pada komposisi Pendapatan 

Asli Daerah sangatlah berpengaruh. Selain itu, menurut data dari Badan Pendapatan 

Pengelolaan Keuangan Aset Daerah (BPPKAD) Kota Surakarta mengungkapkan bahwa target 

penerimaan pajak daerah pada tahun 2019 sebesar 350,5 milyar dan baru terealisasi sebesar 

304 milyar sampai dengan bulan Oktober 2019. Berdasarkan data tersebut maka dengan adanya 

pelaporan dan pembayaran secara online akan memberikan kemudahan bagi wajib pajak yang 

kemudian akan meningkatkan realisasi penerimaan pajak daerah. 

Namun, penggunaan e-government belum disertai dengan keberhasilan di tingkat 

pengguna. Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh PBB yang mempublikasikan peringkat 

EGDI (e- Government Development Index) tahun 2018 bahwa Indonesia mendapat peringkat 

ke 107 dan nilainya masih dibawah rata – rata regional Asia Tenggara (0,5555) yaitu 0,5258 

(Kominfo, 2018). Hal serupa juga terjadi di Kota Surakarta dimana berdasarkan hasil 

pemeringkatan e-government di tingkat Kabupaten/ kota yang dilakukan oleh Diskominfo Jawa 

Tengah pada tahun 2017 menunjukkan bahwa Kota Surakarta menempati urutan ke 17 dan 

mendapatkan kategori kurang. Hal tersebut dikhawatirkan dengan kategori kurang maka 

penerimaan masyarakat dalam menerima sebuah teknologi masihlah kurang yang bisa 

berdampak dalam keberhasilan pemerintah dalam menyediakan pelayanan bagi masyarakat. 

 

 

 



Publica: Jurnal Pemikiran Administrasi Negara  P-ISSN 2085-6555 

Vol 12 No. 2 | Desember 2020: 70-82  E-ISSN 2715-9256 
================================================================================== 

Debby Yohana Pandey & Rino Ardhian Nugroho 
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Pengguna Terhadap Layanan E-SPTPD Di Kota Surakarta 

72 

Tabel 1 

Data Pengguna E-SPTPD di Kota Surakarta 

Tahun Jumlah Wajib Pajak Pengguna E-SPTPD Persen (%) 

2018 2602 52 2 

2019 2192 130 6 
Sumber: BPPKAD Kota Surakarta, 2019 

Selain itu, pada tahun 2019 jumlah wajib pajak yang menggunakan E-SPTPD masihlah 

sedikit hanya sebanyak 130 wajib pajak atau 6 % dari jumlah keseluruhan wajib pajak. Masih 

rendahnya pengguna e-SPTPD ini bisa terjadi karena wajib pajak belum mampu menerima 

sebuah teknologi dalam pelaporan. Oleh sebab itu penerimaan pengguna sangatlah penting 

karena menentukan keberhasilan sistem informasi termasuk e-government (Adiyarta, 2018). 

Apabila pemerintah mampu memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan masyarakat 

maka akan meningkatkan penerimaan dari masyarakat itu sendiri. Sehingga bila semakin baik 

penerimaan dari masyarakat maka semakin baik pula kualitas suatu pelayanan. 

Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan E-SPTPD mengenai 

layanan pajak online seperti penelitian yang dilakukan oleh Jullie Jeannete (2017) 

mengemukakan bahwa persepsi kemudahan dan persepsi kegunaan yang dirasakan pengguna 

berpengaruh terhadap sikap seseorang terhadap penggunaan. Selain itu dalam penelitian yang 

dilakukan oleh Leliya dan Fifi Afiyah (2016) yang meneliti mengenai efektivitas dari sistem 

pembayaran pajak daerah online mengemukakan bahwa walaupun layanan tersebut sudah 

berjalan dengan baik tetapi masih ditemukan kendala seperti server yang seringkali terjadi 

error, sumber daya manusia yang kurang kompeten. Dari penelitian – penelitian tersebut belum 

ada yang menjelaskan mengenai faktor – faktor yang mempengaruhi penerimaan pengguna 

layanan E-SPTPD serta belum ada yang meneliti dengan menggunakan model penerimaan 

teknologi 

Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor yang 

mempengaruhi penerimaan pengguna layanan E-SPTPD di Kota Surakarta. Pada penelitian ini 

menggunakan model Unified Model of Electronic Government Adoption (UMEGA) 

dikarenakan model ini konteksnya berdasarkan e-government, model ini merupakan 

penyempurnaan dan penyederhanaan dari model penerimaan sebelumnya serta memiliki 

derajat yang tinggi dalam menjelaskan minat perilaku pengguna (Dwivedi,2017). Selain itu 

dalam model UMEGA terdapat variabel pembeda dari model lainnya yaitu resiko yang 

dirasakan, UMEGA terdiri dari 5 variabel bebas yaitu Ekspektasi Kinerja (Performance 

Expectancy), Ekspektasi Usaha (Effort Expectancy), Pengaruh Sosial (Social Influence), 

Kondisi Fasilitas (Facilitating Conditions) dan juga terdapat variabel Resiko Penggunaan 

(Perceived Risk). Kelima variabel tersebut diasumsikan berpengaruh terhadap Minat 

Berperilaku (Behavioral Intention) dan juga model ini terdapat variabel mediating yaitu Sikap. 

Berikut gambar kerangka berpikir dalam penelitian ini: 

 

 

 

 



Publica: Jurnal Pemikiran Administrasi Negara  P-ISSN 2085-6555 

Vol 12 No. 2 | Desember 2020: 70-82  E-ISSN 2715-9256 
================================================================================== 

Debby Yohana Pandey & Rino Ardhian Nugroho 
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Pengguna Terhadap Layanan E-SPTPD Di Kota Surakarta 

73 

Gambar 1 

Kerangka Berpikir 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sumber: Data diolah, 2020 

Hipotesis dalam penelitian ini sesuai dengan kerangka berpikir pada model UMEGA 

antara lain (H1) yaitu Ekspektasi Kinerja (Performance Expectancy) berpengaruh positif 

terhadap sikap (Attitude) pengguna layanan E-SPTPD, (H2) yaitu Ekspektasi usaha (Effort 

Expectancy) berpengaruh positif terhadap sikap (Attitude) pengguna layanan E-SPTPD, (H3) 

yaitu Pengaruh Pengaruh sosial (Social Influence) berpengaruh positif terhadap sikap (Attitude) 

pengguna layanan E-SPTPD, (H4) yaitu Kondisi Fasilitas (Facilitating Condition) 

berpengaruh positif terhadap minat berperilaku (Behavioral Intention) pengguna layanan E-

SPTPD, (H5) yaitu Kondisi Fasilitas (Facilitating Condition) berpengaruh positif terhadap 

Ekspektasi Usaha (Performance Expectancy) pengguna layanan E-SPTPD, (H6) yaitu Resiko 

yang dirasakan (Perceived Risk) berpengaruh negatif terhadap sikap (Attitude) pengguna 

layanan E-SPTPD, (H7) yaitu Sikap (Attitude) berpengaruh positif terhadap minat berperilaku 

(Behavioral Intention) pengguna layanan E-SPTPD.  

Berdasarkan uraian diatas, artikel ini bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor yang 

mempengaruhi penerimaan pengguna terhadap layanan E-SPTPD di Kota Surakarta dengan 

menggunakan model Unified Model of Electronic Government Adoption (UMEGA). 

 

Metode Penelitian 

Metode dalam penelitian ini adalah Kuantitatif dengan jenis penelitian Asosiatif. 

Pengumpulan data menggunakan metode survei dengan penyebaran kuisioner. Populasi dalam 

penelitian ini adalah wajib pajak daerah atau pengguna layanan E-SPTPD di Kota Surakarta 

sebanyak 130, dikarenakan jumlah populasi yang sedikit maka peneliti melakukan penyebaran 

kuisioner kepada 130 wajib pajak. Setelah pengembalian kuisioner didapatkan, peneliti 

melakukan skorsing terhadap butir pernyataan dalam kuisioner dengan skala likert yang 

ditetapkan dalam 5 kategori yaitu sangat setuju, setuju, ragu – ragu, tidak setuju dan sangat 

tidak setuju. Peneliti melakukan pengolahan data dengan Partial Least Square SEM (SEM – 

PLS) pada aplikasi Smart-PLS 3 meliputi Evaluasi Outer Model (Uji Validitas, Uji 

Reliabilitas), Evaluasi Inner Model (R2, F2, Q2) kemudian Uji Hipotesis. Peneliti menggunakan 



Publica: Jurnal Pemikiran Administrasi Negara  P-ISSN 2085-6555 

Vol 12 No. 2 | Desember 2020: 70-82  E-ISSN 2715-9256 
================================================================================== 

Debby Yohana Pandey & Rino Ardhian Nugroho 
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Pengguna Terhadap Layanan E-SPTPD Di Kota Surakarta 

74 

SEM PLS dikarenakan metode analisis yang kuat dimana data dengan jumlah sampel dibawah 

100 sudah bisa dilakukan analisis (Ghozali,2014). 

 

Hasil dan Pembahasan 

Peneliti menyebarkan kuisioner kepada wajib pajak daerah yang menggunakan E-

SPTPD. Pengisian kuisioner dilakukan baik secara online melalui Google Form serta manual. 

Akan tetapi dari 130 jumlah kuisioner yang didistribusikan tersebut, kuisioner yang kembali 

sebanyak 74 dengan tingkat Response Rate 49,3%. Rendahnya Response Rate dikarenakan 

beberapa responden merasa ragu bila mengisi kuisioner berhubungan dengan perpajakan 

sehingga pengembalian kuisioner tidak memenuhi target pengembalian sebesar 130. Oleh 

karena itu dalam penelitian ini menggunakan minimal sampel menurut Hair, et al (2014) 

dimana berdasarkan 10 kali dari jumlah anak panah yang mengarah pada variabel laten. 

Sehingga dalam penelitian ini sebanyak 7 anak panah yang mengarah pada variabel terikat 

yaitu 70, artinya dalam penelitian ini sebanyak 74 kuisioner yang kembali dan yang akan 

digunakan dianggap sudah cukup. Berikut dijelaskan mengenai hasil penelitian evaluasi outer 

model, evaluasi inner model, uji hipotesis. 

 

Evaluasi Outer Model 

Pada SEM PLS, evaluasi outer model dapat dilihat melalui Convergent Validity dan 

Dicriminant Validity yang digunakan untuk uji validitas. Sementara itu untuk uji reliabilitas 

dilihat melalui Composite Reliability, Cronbach Alpha. Berikut hasil uji vadlitas sebagai 

berikut: 

Tabel 2 

Validitas Konvergen 

Variabel Indikator Outer 

Loading 

AVE Keterangan 

Performance Expectancy 

 

 

 

 

 

 

PE1 

PE2 

PE3 

  PE4* 

PE5 

PE6 

PE7 

  PE8* 

0.753 

0.868 

0.919 

0.350 

0.707 

0.760 

0.810 

-0.009 

0.653 

 

Valid 

Valid 

Valid 

- 

Valid 

Valid 

Valid 

- 

Effort Expectancy EE1 

EE2 

EE3 

EE4 

EE5 

  EE6* 

0.922 

0.725 

0.767 

0.884 

0.894 

0.424 

0.715 

 

Valid 

Valid 

Valid 

Valid 

Valid 

- 

Social Influence  SI1* 

 SI2* 

     SI3 

SI4 

SI5 

SI6 

0.613 

0.512 

0.755 

0.707 

0.839 

0.780 

0.671 - 

- 

Valid 

Valid 

Valid 

Valid 



Publica: Jurnal Pemikiran Administrasi Negara  P-ISSN 2085-6555 

Vol 12 No. 2 | Desember 2020: 70-82  E-ISSN 2715-9256 
================================================================================== 

Debby Yohana Pandey & Rino Ardhian Nugroho 
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Pengguna Terhadap Layanan E-SPTPD Di Kota Surakarta 

75 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

*: dihapus untuk meningkatkan Reliabilitas 

Sumber: Data Diolah, 2020 

Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa masih terdapat beberapa indikator dalam 

outer loading yang belum memenuhi validitas konvergen dimana nilainya masih kurang dari 

0.70 antara lain PE4, PE8, EE6, SI1, SI2, FC5, FC6, PR2, AT4, BI3. Oleh karena itu indikator 

yang nilainya kurang dari 0.70 dihilangkan untuk bisa dilakukan tahap selanjutnya. Selanjutnya 

validitas konvergen bisa dilihat melalui nilai AVE, setelah nilai indikator outer loading yang 

kurang dari 0.70 dihilangkan maka berdasarkan Output AVE sudah memenuhi nilai AVE 

diatas 0.70.  

 

Tabel 3 

Validitas Diskriminan 

Variabel AT BI EE FC PE PR SI 

AT 0.858             

BI 0.803 0.874           

EE 0.755 0.595 0.846         

FC 0.704 0.610 0.795 0.819       

PE 0.773 0.732 0.770 0.683 0.808     

PR 0.670 0.643 0.775 0.906 0.568 0.842   

SI 0.545 0.510 0.597 0.788 0.548 0.729 0.819 

Sumber: Data Diolah, 2020 

Discriminant Validity dilihat melalui kriteria Fornell Lacker. Nilai akar kuadrat pada 

AVE setiap variabel harus lebih tinggi pada variabel lain. Pada tabel 3 menunjukkan bahwa 

nilai pada masing – masing variabel sudah lebih tinggi dibanding variabel lain 
 

 

 

 

Facilitating Condition FC1 

FC2 

FC3 

FC4 

  FC5* 

  FC6* 

0.759 

0.797 

0.871 

0.760 

0.407 

0.517 

0.670 

 

Valid 

Valid 

Valid 

Valid 

- 

- 

Perceived Risk PR1 

  PR2* 

PR3 

PR4 

0.774 

0.046 

0.874 

0.875 

0.710 

 

Valid 

- 

Valid 

Valid 

Attitude AT1 

AT2 

AT3 

  AT4* 

0.838 

0.832 

0.880 

0.546 

0.736 

 

Valid 

Valid 

Valid 

- 

Behavioral Intention BI1 

BI2 

  BI3* 

BI4 

0.874 

0.896 

0.331 

0.833 

0.764 

 

Valid 

Valid 

- 

Valid 



Publica: Jurnal Pemikiran Administrasi Negara  P-ISSN 2085-6555 

Vol 12 No. 2 | Desember 2020: 70-82  E-ISSN 2715-9256 
================================================================================== 

Debby Yohana Pandey & Rino Ardhian Nugroho 
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Pengguna Terhadap Layanan E-SPTPD Di Kota Surakarta 

76 

Tabel 4 

Composite Reliability, Cronbach Alpha 

 

 

 

 

 

Sumber: Data Diolah, 2020 

Berdasarkan Output Composite Reliability dan Cronbach Alpha pada Tabel 4 

menunjukkan bahwa hasil pengujian Reliabilitas yang dilihat melalui Composite Reliability 

dan Cronbach Alpha masing – masing variabel sudah memiliki nilai diatas 0.70 sehingga bisa 

disimpulkan bahwa masing – masing variabel sudah memiliki reliabilitas yang baik. 

 

Evaluasi Inner Model 

Tabel 5 

Hasil Inner Model 

F2 R2 Q2 
 AT EE FC PE PR SI   

AT  0.071  0.009 0.031 0.153 0.358 0.282 

BI 0.540  0.009    0.405 0.314 

EE   0.286    0.212 0.132 

Sumber: Data Diolah, 2020 

Pada SEM PLS, dilakukan evaluasi inner model. Pada Tabel 5 menunjukkan bahwa 

untuk nilai R2 diperoleh Attitude (0.358), Behavioral Intention (0.405) menunjukkan model 

moderat, Effort Expectancy (0.212) menunjukkan model lemah. Untuk nilai F2 diperoleh 

Attitude menunjukkan pengaruh besar terhadap Behaviral Intention (0.540), Effort Expectancy 

dan Perceived Risk menunjukkan pengaruh medium terhadap Behavioral Intention (0.071, 

0.031), Facilitating Condition menunjukkan pengaruh lemah terhadap Behavioral Intention 

(0.009), Facilitating Condition menunjukkan pengaruh besar terhadap Effort Expectancy 

(0.286), Performance Expectancy menunjukkan pengaruh lemah terhadap Attitude (0.009), 

Social Influence menunjukkan pengaruh besar terhadap Attitude (0.153). dan untuk nilai Q2  

menunjukkan bahwa Attitude, Behavioral Intention, Effort Expectancy memiliki nilai relevansi 

prediksi dimana nilainya diatas 0. 

 

Uji Hipotesis 

Uji Hipotesis dilakukan untuk mengetahui estimasi koefisien jalur antara variabel 

Eksogen terhadap variabel Endogen dan variabel Mediating. Nilai estimasi untuk hubungan 

jalur dalam model struktural harus signifikan dengan melihat Output Path Coefficient dari hasil 

Bootstrapping dalam Smart PLS. 

 

Variabel Cronbach Alpha Reliabilitas Komposit Keterangan 

AT 

BI 

EE 

FC 

PE 

PR 

SI 

0.820 

0.846 

0.898 

0.835 

0.891 

0.796 

0.833 

0.893 

0.906 

0.926 

0.890 

0.918 

0.880 

0.890 

  Reliabel 

Reliabel 

Reliabel 

Reliabel 

Reliabel 

Reliabel 

Reliabel 



Publica: Jurnal Pemikiran Administrasi Negara  P-ISSN 2085-6555 

Vol 12 No. 2 | Desember 2020: 70-82  E-ISSN 2715-9256 
================================================================================== 

Debby Yohana Pandey & Rino Ardhian Nugroho 
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Pengguna Terhadap Layanan E-SPTPD Di Kota Surakarta 

77 

Tabel 6.  

Uji Hipotesis 

No Hipotesis Path T Statistik P Values Hasil 

H1 

H2 

H3 

H4 

H5 

H6 

H7 

AT→BI 

EE→AT 

FC →BI 

FC→EE 

PE→AT 

PR→AT 

SI→AT 

0.613 

0.284 

0.079 

0.472 

0.107 

0.145 

0.333 

4.762 

2.164 

0.601 

3.505 

0.832 

1.407 

3.436 

0.000 

0.031 

0.548 

0.000 

0.406 

0.160 

0.001 

Diterima 

Diterima 

Ditolak 

Diterima 

Ditolak 

Ditolak 

Diterima 

Sumber: Data Diolah, 2020 

Ketentuan hipotesis penelitian diterima bila nilai P Values < 0.05 dan nilai t-statistic lebih 

besar dari nilai t-tabel (1.96) pada signifikasi sebesar 0.05 atau 5 %. Sehubungan variabel sikap 

sebagai variabel mediating maka dalam penelitian ini juga melibatkan pengujian efek mediasi 

dari sikap pengguna yang berpengaruh secara tidak langsung antara variabel ekspektasi usaha 

dengan minat pengguna layanan, dan pengaruh tidak langsung antara pengaruh sosial dengan 

minat berperilaku. Ketika variabel mediating dilibatkan dalam pengujian, variabel tersebut 

dapat meningkatkan pengaruh variabel EE terhadap BI yang semula tidak signifikan (O: -

0.014/  p: 0.903) menjadi signifikan (O:0.305/ p: 0.010) kemudian dilakukan penghitungan 

nilai variance accounted for (VAF). Menurut Hair, et all (2014)  uji VAF untuk mengukur 

besar pengaruh langsung terhadap pengaruh total. pengaruh variabel sikap tergolong mediasi 

parsial atau 51,1%  pengaruh EE terhadap BI dijelaskan oleh indikator – indikator pada variabel 

sikap pengguna. Dan pengaruh variabel sikap tergolong mediasi parsial atau 35% pengaruh SI 

terhadap BI dijelaskan oleh indikator – indikator pada variabel sikap pengguna. Sehingga 

variabel sikap memperkuat pengaruh hubungan antara Effort Expectancy (EE), dan Social 

Influence (SI) terhadap Behavioral Intention (BI). 

 

Hasil dan Pembahasan  

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi minat 

pengguna layanan E-SPTPD. menurut Aditya (2015) bahwa persepsi masyarakat penting 

dalam pelaksanaan E-Government. Hal tersebut dikarenakan minat masyarakat dalam 

menerima suatu teknologi akan menentukan sistem tersebut. Berikut model struktural dalam 

penelitian ini, 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 



Publica: Jurnal Pemikiran Administrasi Negara  P-ISSN 2085-6555 

Vol 12 No. 2 | Desember 2020: 70-82  E-ISSN 2715-9256 
================================================================================== 

Debby Yohana Pandey & Rino Ardhian Nugroho 
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Pengguna Terhadap Layanan E-SPTPD Di Kota Surakarta 

78 

Gambar 2 

Model Struktural Minat Perilaku Pengguna Layanan E-SPTPD  

di Kota Surakarta 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sumber: Data Diolah, 2020 

Ekspektasi Kinerja (Performance Expectancy) tidak berpengaruh (β = 0.107, p = 0.406) 

secara signifikan terhadap sikap (Attitude). Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian 

sebelumnya yang dilakukan sebelumnya oleh Bhuasir (2016), Dwivedi (2017), Silas (2018). 

Namun sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kofi, et all. (2020) bahwa ekspektasi 

kinerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap sikap pengguna layanan. Sehingga tingkat 

manfaat suatu sistem belum tentu menimbulkan minat pengguna untuk menggunakan layanan 

secara terus menerus. 

Ekspektasi Usaha (Effort Expectancy) berpengaruh (β = 0.284, p = 0.031) secara 

signifikan terhadap sikap (Attitude). selain itu juga terdapat pengaruh tidak langsung antara 

variabel ekspektasi usaha dengan minat perilaku. Variabel Sikap pengguna sebagai variabel 

mediating memperkuat pengaruh antara variabel ekspektasi usaha dengan minat perilaku 

pengguna.  Hal tersebut mendukung penelitian yang dilakukan oleh Alshar Lane (2011), 

Sumak & Sorgo (2016), Dwivedi (2017), Silas (2018) bahwa ekspektasi usaha memiliki 

pengaruh terhadap sikap pengguna. Hasil dari penelitian tersebut dimaksudkan bahwa dengan 

adanya kemudahan dalam menggunakan suatu sistem maka akan meningkatkan sikap 

pengguna untuk menggunakan sistem tersebut. Berdasarkan hasil penelitian ini, Seseorang 

menggunakan E-SPTPD dikarenakan memberikan kemudahan dalam penggunaannya dimana 

layanan E-SPTPD mudah dipahami, mudah digunakan sehingga seseorang mampu 

menyesuaikan diri dan menggunakan layanan berbasis teknologi yang awalnya dilakukan 

secara manual. Layanan E-SPTPD dibuat dengan tujuan untuk mempermudah dalam proses 

pelaporan pajak daerah tanpa harus datang ke kantor pajak daerah per wilayah (Korwil) 

ataupun Dinas BPPKAD Kota Surakarta. 



Publica: Jurnal Pemikiran Administrasi Negara  P-ISSN 2085-6555 

Vol 12 No. 2 | Desember 2020: 70-82  E-ISSN 2715-9256 
================================================================================== 

Debby Yohana Pandey & Rino Ardhian Nugroho 
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Pengguna Terhadap Layanan E-SPTPD Di Kota Surakarta 

79 

Pengaruh sosial (Social Influence) berpengaruh (β = 0.333, p = 0.001) secara signifikan 

terhadap sikap (Attitude). Selain itu juga terdapat pengaruh tidak langsung antara variabel 

pengaruh sosial dengan minat perilaku. Variabel sikap pengguna sebagai variabel mediating 

memperkuat pengaruh antara variabel pengaruh sosial dengan minat berperilaku. Hal tersebut 

mendukung penelitian yang dilakukan oleh Alshar Lane (2011), Sumak & Sorgo (2016), 

Dwivedi (2017), Silas (2018) bahwa pengaruh sosial memiliki pengaruh terhadap sikap 

pengguna layanan. Pengguna layanan menggunakan E-SPTPD karena mengikuti saran dari 

orang lain, pengaruh wajib pajak lain yang sdah menggunakan E-SPTPD baik di Kota 

Surakarta ataupun di kota lain serta dengan menggunakan E-SPTPD membuat pengguna 

memiliki peneilaian yang lebih baik dikarenakan menggunakan layanan berbasis teknologi 

serta menambah citra diri sebagai warga negara yang patuh dalam melaporkan kewajibannya 

dalam pelaporan dan pembayaran pajak daerah secara tepat waktu. Sehingga semakin besar 

pengaruh lingkungan baik dari sekitar wajib pajak yang lain, orang lain, kolega serta dari 

pemerintah sendiri akan memberikan dampak terhadap sikap positif wajib pajak dalam 

menggunakan layanan E-SPTPD. 

Kondisi fasilitas (Facilitating Condition) tidak berpengaruh (β = 0.079, p= 0.548)  

terhadap minat perilaku (Behavioral Intention). Hasil penelitian ini bertentangan dengan 

penelitian Bhuasiri, et all (2016), Dwivedi (2017), Silas (2018), Kurfali et all (2017) namun 

sejalan dengan penelitian Agbesi (2020) bahwa kondisi fasilitas tidak langsung membuat 

pengguna menggunakan suatu layanan secara terus menerus. Pengguna layanan E-SPTPD 

tidak terlalu memperhatikan fasilitas seperti petunjuk khusus, sosialisasi serta dukungan teknis 

lainnya. Ketersediaan fasilitas tidak serta merta membuat wajib pajak daerah atau pengguna 

layanan E-SPTPD mau menggunakan layanan secara terus menerus.   

Tetapi Kondisi fasilitas (Facilitating Condition) berpengaruh (β = 0.472, p = 0.000) 

secara signifikan terhadap Ekspektasi Usaha (Effort Expectancy). Pengguna layanan merasa 

bila ada kemudahan dalam penggunaan suatu sistem maka akan mempermudah dalam 

penggunaannya. Hal tersebut disampaikan juga dalam penelitian Dwivedi (2017), Silas (2018), 

Kurfali et all (2017) bahwa semakin memadainya suatu fasilitas maka semakin mudah 

pengguna dalam menggunakan layanan. wajib pajak daerah atau pengguna layanan E-SPTPD 

menganggap bahwa dengan adanya fasilitas yang disediakan oleh Dinas BPPKAD Kota 

Surakarta seperti petunjuk khusus, adanya koneksi yang merata untuk mengakses E-SPTPD 

serta dukungan teknis seperti tidak terjadinya Server Down atau Error mampu meningkatkan 

kemudahan pengguna dalam menggunakan layanan E-SPTPD. Sehingga dalam penelitian ini 

pengguna E-SPTPD memperhatikan kondisi fasilitas terhadap ekspektasi usaha dimana 

semakin memadainya suatu fasilitas maka semakin mudah seseorang menggunakan layanan 

tersebut. 

Resiko yang dirasakan (Perceived Risk) tidak berpengaruh (β = 0.145, p= 0.160) 

terhadap sikap pengguna (Attitude). Hal tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh 

Hu, Ding et all (2019) bahwa resiko yang dirasakan tidak berpengaruh terhadap sikap pengguna 

layanan. Pada penelitian tersebut pengguna merasa dengan mengakses suatu sistem secara terus 

menerus tidak akan menimbulkan kerugian yang dirasakan baik pada saat menggunakan 

ataupun dimasa mendatang. sehingga pengguna layanan E-SPTPD tidak terlalu 

memperhatikan resiko yang dirasakan, tetapi memperhatikan faktor yang lain selain resiko 

yang dirasakan. 

Sikap (Attitude) berpengaruh positif dan signifikan (β =0.613, p = 0.000) terhadap 

minat perilaku (behavioral Intention). Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan 

Dwivedi (2017), Silas (2018) bahwa semakin positif sikap pengguna maka semakin tinggi pula 

penggunaan suatu layanan secara terus menerus. Sikap pengguna dimaksudkan sebagai 



Publica: Jurnal Pemikiran Administrasi Negara  P-ISSN 2085-6555 

Vol 12 No. 2 | Desember 2020: 70-82  E-ISSN 2715-9256 
================================================================================== 

Debby Yohana Pandey & Rino Ardhian Nugroho 
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Pengguna Terhadap Layanan E-SPTPD Di Kota Surakarta 

80 

perasaan positif atau negatif yang dirasakan oleh pengguna menyangkut mengenai perasaan 

senang dan puas ketika menggunakan suatu sistem. Sikap pengguna sebagai perasaan positif 

maupun negatif yang dirasakan oleh pengguna menyangkut mengenai perasaan senang dan 

puas ketika menggunakan suatu sistem layanan. Pada penelitian ini, variabel sikap mengarah 

kepada sikap yang positif dimana pengguna layanan E-SPTPD merasa senang, merasa terbantu 

dengan adanya layanan E-SPTPD di Kota Surakarta sehingga pengguna layanan akan 

menggunakan E-SPTPD secara terus menerus di kemudian hari.  

Berdasarkan hasil temuan pada penelitian ini bahwa pengguna layanan E-SPTPD di 

Kota Surakarta memiliki minat yang tinggi dalam menggunakan layanan bila terdapat 

kemudahan dalam penggunaannya, terdapat pengaruh dari orang lain untuk menggunakan 

layanan E-SPTPD sehingga mampu mendorong perasaan yang positif dari pengguna untuk bisa 

menggunakan layanan E-SPTPD secara terus menerus di kemudian hari. Faktor – faktor yang 

berpengaruh tersebut dapat menjadi bahan masukan bagi pemerintah untuk menentukan 

langkah selanjutnya untuk dapat meningkatkan layanan E-SPTPD. Saat tingkat pengguna 

layanan khususnya wajib pajak daerah meningkat maka akan meningkatkan kepatuhan wajib 

pajak daerah dengan melaporkan dan membayar pajak secara tepat waktu. Sehingga bila 

semakin patuh wajib pajak dalam melakukan kewajibannya maka akan meningkatkan 

penerimaan pajak daerah dari segi pajak hotel, pajak restoran, pajak parkir. Bahwasanya pajak 

daerah penting untuk membiayai pembangunan dan penyelenggaraan daerah. 

 

Simpulan 

Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa Faktor – faktor yang 

mempengaruhi penerimaan pengguna terhadap layanan E-SPTPD adalah Ekspektasi Usaha, 

Pengaruh Sosial, Sikap Pengguna layanan E-SPTPD. Diharapkan penelitian ini dapat 

menambah wawasan mengenai faktor – faktor yang mempengaruhi penerimaan pengguna 

layanan dengan menggunakan model UMEGA serta diharapkan dapat memberikan masukan 

bagi pemerintah Kota Surakarta dan pihak – pihak yang berkepentingan untuk menjadi bahan 

pertimbangan dalam mengembangkan layanan E-SPTPD menjadi lebih baik. Penelitian 

selanjutnya diharapkan dapat memperluas cakupan sampel supaya generalisasi penelitian bisa 

lebih kuat serta dapat menambah referensi baru dalam penyusunan instrumen penelitian. 

Diharapkan Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah (BPPKAD) Kota Surakarta 

memperhatikan aspek kemudahan bagi pengguna seperti untuk mempermudah wajib pajak 

dalam membayar pajak daerah maka BPPKAD Kota Surakarta perlu menambahkan kerjasama 

dengan Bank lain, perlu adanya himbauan atas penggunaan E-SPTPD ataupun pelatihan agar 

mampu meningkatkan jumlah wajib pajak yang menggunakan layanan E-SPTPD.  

 

Referensi 

Aditya, A. O. (2015). Penerapan Electronic E-Government (E-Government) pada Kantor 

Pelayanan Pajak Pratama dalam pemberian pelayanan di Kota Bontang. Ilmu 

Pemerintahan, 3(3), 1433-1447. 

Adiyarta, K. (2018). User Acceptance of e-Government Services Based on TRAM model. IOP 

Conference Series: Materials Science and Engineering, 352(1). Available from: 

doi:10.1088/1757-899X/352/1/012057  



Publica: Jurnal Pemikiran Administrasi Negara  P-ISSN 2085-6555 

Vol 12 No. 2 | Desember 2020: 70-82  E-ISSN 2715-9256 
================================================================================== 

Debby Yohana Pandey & Rino Ardhian Nugroho 
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Pengguna Terhadap Layanan E-SPTPD Di Kota Surakarta 

81 

Agbesi, S. (2020). Examining voters intention to use internet voting system: a case of Ghana. 

International Journal of Electronic Governance, 12(1), 57-75. Available from: doi: 

10.1504/IJEG.2020.106997 

Alshar, K. A., & Lane, P. L. 2011. Predicting Student-Perceived Learning Outcomes and 

Satisfaction in ERP Courses: An Empirical Investigation. Communications of the 

Association for Information Systems, Volume 28 (34): 572 - 584. Available from: doi: 

10.1111/j.1540-4609.2006.00114.x 

Anshar, M. (2012). Teknologi Komunikasi dan Informasi Sektor Publik. Jurnal Dakwah 

Tabligh, 13, 31-46. Available from: doi:10.24252/jdt.v13i1.293 

Ayumi, Lenida (2020, Maret 27).DDTC Fiscal. from news.ddtc.co.ic: 

Https://news.ddtc.co.id/melihat-profil-pajak-kota-asal-keraton-surakarta-hadiningrat -

19849?page_y=3026 diakses pada 29 Juni 2020 

Bhuasir, W., Zo, H., Lee, H., & Ciganek, A. P. (2016). Bhuasiri, W., Zo, H., Lee, H., & 

Ciganek, A. P. (2016). User Acceptance of e-government Services: Examining an e-

tax Filing and Payment System in Thailand . Information Technology for 

Development, 672–695. 

ElMassah, S., & Mohieldin, M. (2020). Digital transformation and localizing the Sustainable 

Development Goals (SDGs). Ecological Economics, 1-10. Available from: doi: 

10.1016/j.ecolecon.2019.106490 

Fatimah, S. (2019, Desember 14). rri.co.id. Retrieved November 16, 2020, from rri.co.id: 

https://rri.co.id/surakarta/daerah/758529/si-supo-antarkan-pemkot-raih-sebagai-top-

ten-inovasi-pelayanan-publik-bayar-pajak-semakin-mudah 

F Hair, J. (2014). A Primer on Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-

SEM). Los Angeles: SAGE Publication. 

Ghozali, L. (2014). Strutural Equation Modelling: Metode Alternatif dengan Partial Least 

Square (PLS). Semarang: Badan Penerbit UNDIP. 

Hu, Z., Ding, S., Li, S., Chen, L., & Yang, S. (2019). Adoption Intention of Fintech Services 

for Bank Users: An Empirical Examination with an Extended Technology Acceptance 

Model. Symmetry, 11(340), 1-16. Available from: doi: 10.3390/sym11030340 

Jullie Jeanette. 2017. Behavioral Intention to use e-Tax Service System: An Application of 

Technology Acceptance Model. European Research Studies Journal, 0(2A): 48-64. 

Kofi Mensah, I., Zeng, G., & Luo, C. (2020). E-Government Services Adoption: An Extension 

of the Unified Model of Electronic Government Adoption. SAGE Open, 1-17. 

Avalilable from: 10.1177/2158244020933593 

Kominfo, Bpptik. (2018, Agustus 23). bpptik. Retrieved Oktober 10, 2019, from 

bpptik.kominfo.go.id: https://bpptik.kominfo.go.id/2018/08/23/5938/survei-pbb-2018-

peringkat-e-government-indonesia/  

https://bpptik.kominfo.go.id/2018/08/23/5938/survei-pbb-2018-peringkat-e-government-indonesia/
https://bpptik.kominfo.go.id/2018/08/23/5938/survei-pbb-2018-peringkat-e-government-indonesia/


Publica: Jurnal Pemikiran Administrasi Negara  P-ISSN 2085-6555 

Vol 12 No. 2 | Desember 2020: 70-82  E-ISSN 2715-9256 
================================================================================== 

Debby Yohana Pandey & Rino Ardhian Nugroho 
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Pengguna Terhadap Layanan E-SPTPD Di Kota Surakarta 

82 

Kurfalı, M., glua, A. A., b, G. T., & Pacin, Y. 2017. Adoption of e-government services in 

Turkey. Computers in Human Behavio, 66: 168-178. Avalilable from: doi: 

10.1016/j.chb.2016.09.041 

Kurniawan, T. (2007). mewujudkan Good Governance di Era Otonomi Daerah: Perspektif UU 

No. 22 tahun 1999 dan UU no. 32 tahun 2004. the 1st Accounting Conference Faculty 

of Economics Universitas Indoenesia, (pp. 1-27). Depok. 

Leliya, & Afiyah, F. 2016. Efektivitas Sistem Pembayaran Pajak Daerah Online dalam 

peningkatan pendapatan daerah Kota Cirebon. Jurnal Al-Mustashfa, 4(2): 159-177. 

MenpanRB, H. (2019, Juli 27). menpan. Retrieved Oktober 28, 2019, from menpan.go.id: 

https://www.menpan.go.id/site/berita-terkini/indonesia-peringkat-33-penerapan-

digital-government  

Silas, F.,Lizette D. 2018. E-Government Adoption in Sub- Saharan Africa. Electronic 

Commerce Research and Applications. 30: 83-93. Available from: 10.1002/isd2.12015 

Sumak, B., & Sorgo, A. 2016. The acceptance and use of interactive whiteboards among 

teachers: Differences in UTAUT determinants between pre- and post-adopters. 

Computers in Human Behavior, 64: 602-620. Available from: doi: 

10.1016/j.chb.2016.07.037 

Yogesh, Dwivedi & Nripendra. 2017. An Empirical Validation of a Unified Model of 

Electronic Government Adoption (UMEGA). Government Information Quarterly, 

34(2),pp. 211-230. Available from: doi: 10.1016/j.giq.2017.03.001 

 

 

 

 

 

 

 

https://www.menpan.go.id/site/berita-terkini/indonesia-peringkat-33-penerapan-digital-government
https://www.menpan.go.id/site/berita-terkini/indonesia-peringkat-33-penerapan-digital-government