UkaRsT VOL.2, NO.2 TAHUN 2018 p ISSN 2579-4620 e ISSN 2581-0855 ANALISA KINERJA KA KOMUTER SURABAYA – LAMONGAN Performance Analysis KA Commuter SURABAYA LAMONGAN Sugeng Dwi Hartantyo 1; Hammam Rofiqi Agustapraja 2 1,2 Fakultas Teknik Universitas Islam Lamongan email : sugengdhpsts@unisla.ac.id ; hammamrofiq@unisla.ac.id Abstract Commuter Rail Operation is prioritized for the middle to lower classes. But in fact the prospective commuter train passengers complained of comfort in this regard relating to the number of seats and standing places available. The discussion was analyzing the comfort per seat and standing that had been set, analyzing the operational capacity of the Surabaya - Lamongan Commuter Railway. To be able to answer these problems, a study was carried out on Commuter Trains and related agencies. From the analysis results obtained the value of comfort of the seat (r) = 0.4 m2 / space and the value of comfort of the stand (σ) = 0.87m2 / space. The total capacity of one series of commuter trains (Cv) is 312 passengers, while the total seating capacity for a series of commuter trains is 248 passengers. Average Load Factor (LF) of 0.51. Keywords: Commuter Trains, Performance, Capacity, Comfort Level Abstrak Pengoperasian KA Komuter diutamakan bagi masyarakat kalangan menengah kebawah. Namun pada faktanya para calon penumpang kereta api komuter mengeluhkan kenyamanan dalam hal ini yang berkaitan dengan jumlah tempat duduk dan tempat berdiri yang tersedia.Pembahasan ini adalah menganalisa kenyamanan per tempat duduk dan berdiri yang telah ditetapkan, menganalisa kapasitas kendaraan operasional KA Komuter Surabaya – Lamongan, Untuk dapat menjawab permasalahan tersebut maka dilakukan penelitian terhadap KA Komuter dan instansi terkait. Dari hasil analisa didapatkan nilai kenyamanan tempat duduk (r) = 0,4 m2/space dan nilai kenyamanan tempat berdiri (σ) = 0,87m2/space. Kapasitas total satu rangkaian KA Komuter (Cv) sebesar 312 penumpang, sedangkan kapasitas total tempat duduk untuk satu rangkaian KA Komuter sebesar 248 penumpang. Rata-rata Load Factor (LF) sebesar 0,51. Kata Kunci : Kereta Komuter, Kinerja, Kapasitas, Tingkat Kenyamanan 1. PENDAHULUAN Semakin pesatnya pertumbuhan mulai dari kota Lamongan sampai Surabaya mengakibatkan tingginya perpindahan penduduk orang maupun barang diantara kota tersebut. Jadi masyarakat diantara kota meningkatkan efisiensi dan efiktifitas kegiatan dengan adanya kereta api komuter diharapkan dapat memenuhi kebuthan dan tuntutan tersebut. Untuk saat ini hanya 1 kereta komuter yang melayani rute Surabaya – Lamongan(SULAM) 1 rangkaian kereta komuter terdiri dari 4 gerbong dengan kapasitas 1 gerbong menampung sekitar 78 penumpang, 62 tempat duduk dan 16 tempat berdiri (hasil wawancara dengan petugas PT. KAI DAOP VIII). Jenis kereta api yang dioprasikan sebagai KA komuter ini adalah tipe kereta rel diesel elektrik (KRD-E) dengan kecepatan rata-rata 70km/jam. Yang dioprasikan pada tahun 2004 oleh Hal 125 UkaRsT VOL.2, NO.2 TAHUN 2018 p ISSN 2579-4620 e ISSN 2581-0855 PT. KERETA API INDONESIA PERSERO (DAOP VIII SURABAYA). Pada kenyatannya yang telah terjadi di lapangan kereta api komuter Surabaya – Lamongan saat melakukan aktifitasnya sering dijumpai permasalahan yaitu tingkat kenyamanan tempat duduk dan tempat berdiri tak sebanding dengan kapasitas kendaraan yang merugikan masyarakat pengguna fasilitas kereta apai komuter. Pada dasarnya masyarakat mengharapkan kereta api komuter memadahi dan diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan para penggunanya dan kapasitasnya, tingkat kenyamanan harus juga diperhatikan. Saat ini sebagian besar pengguna kereta api komuter masih mengalami beberapa aspek negative yaitu seringnya terjadinya tiket habis padahal keberangkatan kereta masih lama dan kapasitas kereta kurang memadai sehingga mengakibatkan kenyamanan berkurang akibat berdesakan antara penumpang. Jadi dengan studi ini diharapkan agar para calon penumpang dapat memperoleh tingkat kenyamanan yang memadai dari kereta api komuter. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kenyamanan tempat duduk dan tempat berdiri. Dan mengetahui load factor kereta api komuter. 2 METODE PENELITIAN Penelitian dan pengumpulan data-data penelitian pengumpulan data-data penumpang yang menggunakan kereta api komuter Surabaya-Lamongan dan mengetahui kapasitas angkut gerbong kereta api komuter. Lokasi penelitian berlokassi dari stasiun Lamongan sampai stasiun Surabaya – Pasar Turu. Gambar 1: peta jawa timur Data primer adalah data yang diperoleh dari tiga cara yaitu dengan observasi wawancara dan dokumentasi a. Observasi Hal 126 UkaRsT VOL.2, NO.2 TAHUN 2018 p ISSN 2579-4620 e ISSN 2581-0855 Data ini didapat dengan cara pengamatan penumpang pada tiap stasiun sepanjang jalur KA Komuter yaitu antara Surabaya- Lamongan, dengan hasil observasi banyak penumpang berdesakan pada hari tertentu. Teknik pengambilan data analisa kinerja KA Komuter dilakukan dengan studi lapangan survey lokasi penelitian yaitu di stasiun KA Lamongan. Adapun teknik pengambilan data yang dilakukan sebagai berikut. b. Wawancara Wawancara dilakukan kepada petugas KS (Kepala Stasiun) guna mendapatkan informasi tentang penumpang KA setiap harinya rata- rata tiap bulan dan lonjakan penumpang pada haari tertentu. c. Dokumentasi Dokumentasi dilakukan untuk mendukung validasi penelitian analisa kinerja KA Komuter lamongan. Data skunder didapatkan dengan cara mengkutip (meng-copy) data yang dimiliki oleh PT. Kereta Api (Persero) DAOP VIII, stasiun gubeng Surabaya dan stasiun-stasiun sepanjang rute KA Komuter Surabaya- Lamongan dan wawancara dengan pegawai yang terkait dengan data yang diperlukan, baik itu data jadwal perjalanan kerata api dan volume penumpang. Data Volume Penumpang Berdasarkan data yang didapatkan dari PT. Kereta Api (Persero) DAOP VIII berupadari stasiun- stasiun sepanjang rute KA Komuter Surabaya- Lamongan didapatkan data penjualan tiket selama bulan Oktober 2016 hingga bulan Mei 2017, maka dapat diketahui volume rata-rata penumpang harian dari Surabaya-Lamongan maupun dari arah Lamongan-Surabaya. Dari data tersebut maka dapat diketahui hasil dari Load Factor (LF) dengan cara terlebih dahulu dicari kapasitas angkut dari suatu rangkain kereta api komuter, yang 1 rangkaian kereta terdiri dari 4 (empat) gerbong. 3 ANALISA DAN PEMBAHASAN Analisa dan pembahasan adapun yang dianalisa dan dibahas ini adalah Parameter kenyamanan tempat duduk, tempat berdiri dan Load Factor, kapasitas KA komuter. Tabel 1. Jadwal perjalanan KA api komuter Hal 127 UkaRsT VOL.2, NO.2 TAHUN 2018 p ISSN 2579-4620 e ISSN 2581-0855 Sumber : PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAOP VIII stasiun gubeng Surabaya Kenyamanan per tempat duduk dan tempat berdiri. Untuk mengetahui kapasitas total (Cv) dari KA Komuter harus diketahui terlebih dahulu berapa jumlah space tempat duduk (m) dan jumlah space tempat berdiri (m’). Parameter yang digunakan dalam penentuan diperlukan operasi pelayanan atau tidak yaitu dengan uji perhitungan kapasitas kendaraan serta standar kenyamanan. Parameter yang ditinjau adalah: Kapasitas Kendaraan yang Meliputi: Seating capacity (m) berdasar pada jumlah tempat duduk yang tersedia. Dimana total capacity dan seating capacity ini dipengaruhi oleh factor : a. Vehicle dimensions, yang terdiri dari panjang, lebar dan banyak lantai atau yang disebut dengan gross vehicle area. b. Luas bersih lantai kendaraan (An), dimana yang tidak ikut dihitung c. adalah tebal dinding kendaraan dan area yang tidak dipakai (missal : kabin dan tempat mesin). (Vukan R. Vuchic). Dengan rumus: An  mρ  m' σ Dimana : m=jumlah tempat duduk (space/vehicle) m’= Jumlah tempat berdiri (space/ vehicle) ρ= luas ruang untuk satu tempat duduk (m2 /space) σ= luas ruang untuk satu tempat berdiri (m2 /space) An  mρ  m' σ An  ( 62 x 0,25)  (16 x 0,09) Hal 128 UkaRsT VOL.2, NO.2 TAHUN 2018 p ISSN 2579-4620 e ISSN 2581-0855 An  15,5  1,44  17 m2 Jadi hasil An adalah 17 m2 a. Total capacity (Cv) yang terdiri dari jumlah tempat duduk dan space berdiri (Vukan R. Vuchic). Dengan rumus: An m  Cv  m  σ 17 15,5 Cv  62  0,09 Cv  62  16,7  78 Jadi jumlah kapasitas kendaraan adalah 78 penumpang Analisa Kapasitas Kendaraan (Cv) dan Koefisien Kapasitas Kendaraan/ Load Factor (LF). Analisa Kapasitas Kendaraan (Cv) Untuk mengetahui kapasitas kendaraan perlu diketahui terlebih dahulu jumlah tempat duduk dan berdiri. Dari perhitungan diketahui nilai Cv sebesar 78 Sehingga kapasitas total (Cv) untuk 1 (satu) rangkaian KA Komuter (4 unit kereta) Cv = Cv1 x 4 = 78 penumpang x 4 = 312 penumpang Analisa Load Factor (LF) KA Komuter Pada analisa ini akan di jelaskan mengenai karakteristik load faktor (LF) yang ada dan berapa besar nilai load faktor (LF) tersebut. Dalam menghitung Load Faktor pada tiap KA Komuter per bulan, ada beberapa yang diikuti : a. Diketahui terlebih dahulu tentang volume penumpang total per bulan untuk masing masing arah dengan menjumlah 2 nomor seri kereta. volume total pada bulan Oktober adalah 8794 penumpang untuk arah Surabaya Pasar turi menuju Lamongan. sudah memenuhi standar yaitu 0,3-0,55 b.Menghitung rata-rata data volume penumpang per hari dengan cara membagi volume penumpang per bulan untuk per arah dengan jumlah hari dalam bulan tersebut. Misal pada tabel 4 untuk arah Surabaya Pasar Turi menuju Lamongan, volume total pada bulan Oktober tersebut adalah 8794 penumpang. Dan di bulan Oktober ada 31 Hal 129 UkaRsT VOL.2, NO.2 TAHUN 2018 p ISSN 2579-4620 e ISSN 2581-0855 hari. Jadi dapat dihitung dengan cara : Volume rata rata/hari 8794 31 Volume rata rata/hari  283,67  284 penumpang Setelah itu dengan membagi antara volume penumpang per hari untuk masing-masing arah dengan kapasitas KA Komuter yang telah diperhitungkan diatas, maka akan didapatkan Load Faktor (LF). Misal pada tabel 4.3 diketahui untuk arah Surabaya Pasar Turi menuju Lamongan pada bulan Januari adalah 8794 penumpang dan dari perhitungan di atas diketahui volume rata- rata/ hari = 284. Dari hasil tersebut, maka dapat dicari Load Factor (LF) rata-rata per arah KA Komuter dengan rumus : jumlah penumpang LF  Kapasitas angkut LF  0,46 Untuk perhitungan bulan-bulan yang lain sama. Disajikan pada tabel 3 dan 3 berikut adalah load factor (LF) dari masing-masing arah dari bulan Oktober 2016 sampai Mei 2017 Tabel 3 LF Arah Surabaya Pasar Turi Menuju Lamongan. Dari tabel 3 diketahui load factor (LF) tertinggi arah Surabaya Pasar Turi menuju Lamongan pada bulan Desember 2016 sebesar 0,58. Rata-rata load factor arah Surabaya Pasar Hal 130 UkaRsT VOL.2, NO.2 TAHUN 2018 p ISSN 2579-4620 e ISSN 2581-0855 Turi menuju Lamongan pada bulan Oktober 2016 sampai Mei 2017 sebesar 0,48. Hal 131 UkaRsT VOL.2, NO.2 TAHUN 2018 p ISSN 2579-4620 e ISSN 2581-0855 Tabel 4 LFArah Lamongan menuju Surabaya Pasar Turi Dari tabel 4 diketahui load factor (LF) tertinggi arah Lamongan menuju Surabaya Pasar Turi pada bulan Desember 2016 sebesar 0,65 rata-rata load factor arah Lamongan menuju Surabaya Pasar Turi pada bulan Oktober 2016 samapai Mei 2017 sebesar 0,55 Gambar 7 Dimensi Gerbong Kereta Api Komuter Hal 132 UkaRsT VOL.2, NO.2 TAHUN 2018 p ISSN 2579-4620 e ISSN 2581-0855 Tabel 5 load factor rata-rata Gambar 6 grafik load factorrata-rata kedua arah Dari grafik diatas (Gambar 6 ) diketahui nilai load factor rata-rata kedua arah terendah pada bulan November 2016, sedangkan load factor rata-rata kedua arah tertinggi pada bulan Desember 2016. 4. Kesimpulan 1. Dari hasil pengumpulan data skunder didapatkan dimensi gerbong KA Komuter, sehingga diketahui standar kenyamanan tempat duduk r = 0,4 m2/space dan standar kenyamanan tempat berdiri σ = 0,87 m2/space. 2. Dari jumlah tempat duduk dan berdiri yang didapatkan dari hasil wawancara dan pengamatan langsung didapatkan kapasitas total satu unit KA Komuter (Cv’) sebesar Hal 133 UkaRsT VOL.2, NO.2 TAHUN 2018 p ISSN 2579-4620 e ISSN 2581-0855 78 penumpang per gerbong. Karena satu rangkaian terdiri empat gerbong, maka kapasitas total satu rangkaian KA komuter (Cv) sebesar 312 penumpang. Selama bulan Oktober 2016 hingga Mei 2017 didapatkan load faktor(LF) rata-rata KA komuter Surabaya- Lamongan untuk kedua arah yaitu sebesar 0,51 DAFTAR PUSTAKA [1] Anonim ,2003, Survei Awal Kereta Api Komuter Surabaya-Sidoarjo- Surabaya: CV. Asta Kencana. [2] Anonim ,1995, Urban Mass Transportation Planning. Mc.Graw-Hill International Edition. [3] Anonim ,1985, Jurnal Of Transportation Engineering. Vol : III No. 2 [4] Mulyono, Agus Taufik ,2012, Analisa Kualitas Pelayanan dan perjalanan kereta api Baraya Geulis Universitas Katolik Soegijapranata Semarang [5] Bayu, Wahju ,2014, Analisis Kinerja Operasional Kereta Api Sriwedari Ekspress Jurusan Solo – Yogya Jurnal teknik Pomits Rachman, Rendy Prasetya dan Wahju [6] Herijanto, ,2013, Studi Demand Kereta Api Komuter Lawang- Kepanjen jurnal teknik pomits [7] Kirana, dkk, ,2012, Kinerja Stasiun Kereta Api Studi Kasus Stasiun Kediri dan Mojokerto Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang [8] Setiawan Rudy, ST., MT. ,2005, Analisa Tingkat Kepuasan Pengguna Kereta Api Komuter Surabaya– Sidoarjo Simposium VIII FSTPT, Universitas Sriwiajaya [9] Umar, H. ,2003, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jkt: Gramedia& JBRC. [10] Vuchic, Vukan R.,Urban Public Transportation System and Technology. University of Pensylvania. www.ptkeretaapiindonesiapersero.co.id [11] Hudi, T. A., Sumarsono, A., & Mahmudah, A. M. (2017). Analisis kepentingan dan kinerja pelayanan kereta api komuter (Studi Kasus Prambanan Ekspress II). Matriks Teknik Sipil, 5(1). [12] Arisandi, Y. (2010). Karakteristik Penumpang Kereta Api Komuter Lintas Surabaya- Sidoarjo. Warta Penelitian Perhubungan, 22(11), 1114-1130. [13] Arianto, S. B. (2010). Kajian Kereta Api Komuter Surabaya-Sidoarjo (Susi) Sebagai Angkutan Umum Massal Di Surabaya. Warta Penelitian Perhubungan, 22(8), 798- 807. [14] Rachman, R. P., & Herijanto, W. (2013). Studi Demand Kereta Api Komuter Lawang- Kepanjen. Jurnal Teknik ITS, 2(2), E47-E52. [15] Hidayati, N., & Suwadi, S. (2017). Analisis Kinerja TCP/IP untuk Jaringan Nirkabel Bergerak 3G di Surabaya. Jurnal Teknik ITS, 5(2). Hal 134