UkaRsT VOL.1, NO.1 TAHUN 2017 p ISSN 2579-4620 e ISSN 2581-0855 KAJIAN BAHAN TAMBAH ATERNATIF SERAT ECENG GONDOK TERHADAP CAMPURAN LATASIR SAND SHEET KELAS A SPESIFIKASI SEKSI-6 2010 BINA MARGA Dwi Kartikasari 1 ,Ilham sudarso 2 1 Dosen Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil Universitas Islam Lamongan 2 Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Islam Lamongan email: dkartika27@gmail.com;ilhamsudarso54@gmail.com , ABSTRACT The test was carried out by adding water hyacinth fibers in the sand sheet class A latasir mixture. And with the addition of water hyacinth fiber variations of 0.6%, 0.9%, 1.2% taken from asphalt content. The final result of this research was Marshall evaluation which was obtained for the effect of the addition of water hyacinth cellulose fiber in this study showed an increase in Marshall stability value of 27.29% with a mixture of 1.2% water hyacinth, plastic fatigue (Flow) decreased by -23 , 89% with a mixture of 0.9% water hyacinth, cavity filled in the mixture (Void in the Mix) increased by 18.65% with a mixture of 1.2% water hyacinth, cavity filled with asphalt (Void Filled With Asphalt) decreased by -8.74% with a mixture of 1.2% water hyacinth, cavity in aggregate (Void In Mineral Aggregate) increased by 7.80% with a mixture of 1.2% water hyacinth, and Marshall Quotient increased by 71.78% with a mixture of 0.9% water hyacinth. These results indicate that water hyacinth fiber can be used as an ingredient to add a mixture of latasir sand sheet class A specifications of clan development. Keywords: Sand sheet, Marshall Test Index, water hyacinth fiber, Stability, Flow, Marshall Quotient 1. PENDAHULUAN Jalan merupakan prasarana yang sangat menunjang bagi kebutuhan hidup masyarakat, kerusakan jalan dapat berdampak pada kondisi sosial dan ekonomi terutama padasarana transportasi darat. Dampak pada konstruksi jalan yaitu perubahan bentuk lapisan permukaan jalan berupa lubang , bergelombang, retak-retak dan pelepasan butiran serta gerusan tepi yang menyebabkan kinerja jalan menjadi menurun, kerusakan tersebut bisa terjadi pada muka jalan yang menggunakan aspal beton sebagai lapis permukaannya. Dan sering mengakibatkan kecelakaan bagi penguna jalan, terutama bagi pengendara sepedah motor. Kerusakan jalan berlubang biasa ditanggulangi dengan cara perbaikan tambal sulam di bagian yang berlubang. Dengan mengunakan aspal panas (hot mix) lalu di padatkan mengunakan (baby roller) agar memenuhi kepadatan dan elevasi yang direncanakan. Salah satu jenis aspal yang sering di gunakan untuk jalan di indonesia aspal beton (Asphalt Concrete) di Indonesia dikenal dengan Laston (Lapisan Aspal Beton) yaitu lapis permukaan struktural atau lapis pondasi atas. Aspal beton terdiri atas 3 (tiga) macam lapisan, yaitu Laston Lapis Aus ( Asphalt Concrete- Wearing Course atau AC-WC), Laston Lapis Permukaan Antara ( Asphalt Concrete- Binder Course atau AC-BC) dan Laston Lapis Pondasi ( Asphalt Concrete- Base atau AC-Base). Ketebalan nominal minimum masing-masingb 4 Cm, 5 Cm, dan 6 Cm. Hal 64 UkaRsT VOL.1, NO.1 TAHUN 2017 p ISSN 2579-4620 e ISSN 2581-0855 Berdasarkan fungsinya aspal beton memiliki karakteristik yang berarti kemampuan lapis perkerasan menerima beban lalu lintas tanpa terjadi perubahan bentuk tetap seperti bergelombang, alur atau beleeding. Stabilitas terjadi dari hasil geser antara butir,penguncian antara partikel dan daya ikat yang baik dari pencampuran aspal dan agregat. Gradasi rapat adalah gradasi agregat dimana terdapat butiran dari agregat kasar sampai halus, sehingga sering juga disebut gradasi menerus, atau gradasi baik (well graded). Campuran beraspal dengan gradasi ini memiliki stabilitas yang tinggi, agak kedap terhadap air dan memiliki berat isi yang lebih berat. Sebagai upaya mengambangkan campuran aspal panas di Indonesia dari segi ketahanan dan kualitas. Salah satunya dengan mengunakan upaya spesifikasi teknis, aspal yang dibuat dengan mengunakan campuran aspal keras dengan menambahkan suatu bahan yang bersifat kimia atau minerat tambahan ini d harapkan dapat merubah performa dan sifat aspal sesuai kodisi tujuan yang diinginkan, biasanya dalam kondisi jalan tertentu untuk aspal panas ditambahkan zat additive / admixture khusus campuran aspal panas, bahan tambahan zat additive / admixture suatu bahan yang berupa bubuk atau suatu cairan, zat ini memiliki harga yang cukup mahal. Sehinga kami mencoba Alternative Bahan Tambahan Serat Eceng Gondok terhadap Campuran Lapis Tipis Aspal Beton. Pada umumnya, kebanyakan orang hanya mengenal tanaman eceng gondok sebagai tanaman yang hidup diatas permukaan air yang mengganggu. Selain mengganggu lingkungan air itu, misalnya saja kolam, juga ternyata mengganggu habitat air. Karena tanaman enceng gondok ini bisa menyerap oksigen yang ada didalam air. Yang artinya menyedot oksigen dari ikan-ikan dan hewan air lainnya untuk bernafas yang ada disekitar tanaman eceng gondok. Tapi sudahkah anda tahu bahwa tanaman eceng gondok memiliki manfaat untuk mudah dibentuk menjadi kerajinan yang indah.? Kebanyakan kerajinan dari eceng gondok dijadikan furniture rumah tangga, meubel, hiasan, dan bentuk lain. Nah, dari sini kita sudah faham kan bagaimana enceng gondok itu ternyata dapat dimanfaatkan sedemikian rupa. Tapi, apa yang membuat enceng gondok dapat berubah bentuk. Enceng gondok memiliki Unsur SiO2, calsium (Ca), magnesium (Mg), kalium (K), natrium (Na), chlorida (Cl), cupper (Cu), mangan (Mn), ferum (Fe) dan banyak lagi. Pada akarnya terdapat senyawa sulfate dan fosfat. Daunnya kaya senyawa carotin dan bunganya mengandung delphinidin-3-diglucosida. Dengan seluruh kandungan kimia yang ada itu, enceng gondok dapat menyembuhkan tenggorokan terasa panas, kencing tidak lancar, biduran dan bisul. Kandungan senyawa penting tadi terdapat diseluruh organ tanaman dari akar sampai daun dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat tradisional. Bahkan bunganya yang menawan juga bagus dijadikan bahan obat tradisional. (Djalante,2011) Hal 65 UkaRsT VOL.1, NO.1 TAHUN 2017 p ISSN 2579-4620 e ISSN 2581-0855 Eceng gondok dapat meningkatnya evapotranspirasi (penguapan dan hilangnya air melalui daun-daun tanaman), karena daun-daunnya yang lebar dan serta pertumbuhannya yang cepat, menurunnya jumlah cahaya yang masuk kedalam perairan sehingga menyebabkan menurunnya tingkat kelarutan oksigen dalam air dan berkurangnya ekosistem bawah laut, tumbuhan eceng gondok yang sudah mati akan turun ke dasar perairan sehingga mempercepat terjadinya proses pendangkalan yang menyebabkan terjadinya banjir, meningkatnya habitat bagi vektor penyakit pada manusia.menurunkan nilai estetika lingkungan perairan. Dengan melihat eceng gondok yang banyak tumbuh di daerah tersebut kami mencoba memanfaatkan eceng gondok sebagai serat selulosa sebagai bahan campuran alternative campuran lapis tipis aspal beton agar bisa mengatasi masalah ekologi lingkungan yang di sebabkan oleh eceng gondok yang di angap sebagai gulma dan meningkatkan nilai ekonomis eceng gondok sertas membatu menangani lapis perkerasan lentur jalan raya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui secara umum pembuatan eceng gondok sebagai bahan serat selulosa yang digunakan sebagai bahan tambah pada campuran aspal panas dan untuk mengetahui secara umum pengaruh penambahan serat eceng gondok terhadap karakteristik campuran aspal panas pada sistem campuran aspal panas Campuran latasir sand sheet kelas A spesifikasi seksi-6 2010 bina marga 2. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode eksperimental yaitu mengadakan kegiatan percobaan untuk mengadakan suatu hasil. Tujuan eksperimen ini yaitu untuk membandingkan hasil yang telah didapat dalam penelitian dengan syarat-syarat yang ada. Pada tahap ini dilakukan dan pemeriksaan bahan penelitian yaitu agregat dan aspal. Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui sifat – sifat bahan apakah memenuhi standart spesifikasi yang telah di tentukan. 1. Pemeriksaan agregat : a. Analisa saringan agregat kasar dan agregat halus b. Pengukuran berat jenis dan penyerapan agregat kasar c. Pengukuran berat jenis dan penyerapan agregat halus 2. Pemeriksaan Aspal : Persiapan aspal yang dilakukan adalah pengambilan aspal yang akan digunakan. Tahap Pembuatan Serat Selulosa dari Eceng Gondok 1. Pengambilan enceng gondok dari daerah sungai Turi, Lamongan 2. Pembersihan enceng gondok dengan air bersih, bagian batang eceng gondok dipisahkan dari daun dan akarnya kemudian dirajang. Hal 66 UkaRsT VOL.1, NO.1 TAHUN 2017 p ISSN 2579-4620 e ISSN 2581-0855 3. Enceng gondok yang sudah dalam keadaan dirajang kemudian digiling dengan mesin pengiiling untuk menjadikan serat 4. Setelah menjadi serat kemudian diperas untuk mengilangkan kadar air kemudian dijemur sampai benar-benar kering 5. Setelah benar-benar kering serat eceng gondok bisa digunakan sebagai variasi campuran aspal beton. Data Pengujian Marshall Properties Pada tahap ini dibuat benda uji (briket) masing-masing sebanyak 3 (tiga) buah tiap variasi kadar aspal. Variasi kadar aspal yang dipakai yakni 0,6%, 0,9%, dan 1,2%, dari kadar aspal. Jumlah briket yang dibutuhkan adalah 3 x 3 = 9 + 3 buah briket unuk benda uji tanpa tambahan serat eceng gondok, jadi total 12 buah briket/benda uji. Setelah briket dibuat kemudian dilakukan pengujian Marshall untuk mengetahui karakteristik Marshall yang meliputi Stabilitas marshall (Marshall Stability), % rongga dalam campuran (Void In The Mix), % rongga terisi asphalt (Void Filled Asphalt), kelelahan plastis (Flow), dan marshall quotient (MQ). Diagram Alir dapat dilihat pada Gambar 1 dibawah ini: Gambar 1: Flow Chart Pembuatan Benda Uji Sumber : Rancangan Penelitian, 2019 Mulai Persiapan Alat dan Bahan Pembuatan Serat Eceng Gondok Pemeriksaan Bahan Susun Pemeriksaan Agregat 1. Analisa Saringan 2. Berat Isi dan Rongga Udara 3. Berat Jenis dan Pemeriksaan Aspal 1. Penetrasi 2. Titik Lembek 3. Titik Nyala dan Titik Bakar Penentuan Kadar Aspal Rencana Memenuhi Spesifikasi Laston Tipe VII Job Mix Formula dengan Variasi Penambahan Serat Eceng Gondok 0%, 0,6%, 0,9% dan 1,2% Pembuatan Benda Uji, masing-masing 3 briket x 4 variasi = 12 briket Pengujian Marshall Test meliputi: Stabilitas, VFWA, VMA, VIM,, Flow, MQ Selesai Tidak Ya Hal 67 UkaRsT VOL.1, NO.1 TAHUN 2017 p ISSN 2579-4620 e ISSN 2581-0855 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Penentuan Berat Agregat dan Aspal Dalam Campuran Tabel 1: Persentase Fraksi Agregat Dan Aspal Jenis Pemeriksaan Persentase Satuan Kadar Aspal 7 % Kapasitas Mould 1100 Gr Berat Wajan 410 Gr Berat Aspal 77 Gr Berat Agregat 1023 Gr 1. Coarse Aggregate 475,80 Gr 2. Medium Aggregate 309,25 Gr 3. Fine Aggregate 237,95 Gr Sumber : Hasil Penelitian, 2019 Tabel 2: Hasil pengujian Marshall Test Rata-Rata Dengan Penambahan Serat Selulosa Eceng Gondok Menggunakan Persamaan Regresi (%) Selulosa Stabilitas (Kg) VFWA (%) VIM (%) VMA (%) Flow (mm) MQ (Kg/mm) 0 952,45 83.33 3.10 18,54 3.77 253.02 0,6 1,000.27 77.96 3.25 19.63 3.05 339.41 0,9 1,204.99 77.57 3.30 19.67 2.87 434.64 1,2 1,212.36 76.04 3.68 19.99 3.20 391.02 Spesifikasi > 200 >75 3,0-6,0 >20 2 ,0-3,0 >80 Pemadatan 2 × 50 Kadar Aspal 7.00% Sumber : Hasil Penelitian, 2019 Stabilitas (stability) Stabilitas adalah kemampuan maksimal suatu benda uji campuran beton aspal menahan beban sampai terjadi kelelehan plastis. Nilai stabilitas akan bertambah dengan naiknya kadar aspal sampai ke batas optimum dan akan mengalami penurunan setelah batas optimum. Tabel 3 Penelusuran Model Regresi Pengaruh Penambahan Serat Selulosa Eceng Gondok Terhadap Stabilitas No. Model Persamaan Regresi R2 1 y = 107.72 x2+ 116.9x + 943.78 0,85 2 y = -1471.7 x3 + 2877.2x2 + 952.45 1 Sumber : Hasil Penelitian, 2019 Hal 68 UkaRsT VOL.1, NO.1 TAHUN 2017 p ISSN 2579-4620 e ISSN 2581-0855 Gambar 2: Hubungan Marshall Stability Dengan Kadar Selulosa Sumber : Hasil Penelitian, 2019 Void in Mix (VIM) Rongga udara dalam campuran (VIM) dalam campuran perkerasan beraspal terdiri atas ruang udara diantara partikel agregat yang terselimuti aspal Tabel 4 Penelusuran Model Regresi Pengaruh Penambahan Serat Selulosa Eceng Gondok Terhadap Void in the Mix No. Model Persamaan Regresi R2 1 y = -0.7874x2 + 2.0946 + 18.556 0,9752 2 y = 2.7877x3 – 6.0334 x2 + 18.54 1 Sumber :, Hasil Penelitian, 2019 Gambar 3: Hubungan Void In The Mix Dengan Kadar Selulosa Sumber : Hasil Penelitian, 2019 Void in Mineral Aggregates (VMA) Rongga antar mineral agregat (VMA) adalah ruang rongga diantara partikel agregat pada suatu perkerasan, termasuk rongga udara dan volume aspal efektif (tidak termasuk volume aspal yang diserap agregat). Tabel 5: Penelusuran Model Regresi Pengaruh Penambahan Serat Selulosa Eceng Gondok Terhadap Void in Mineral Aggregates No. Model Persamaan Regresi R 2 1 y = -0.7874x 2 + 2.0946x + 18.556 0,9752 2 y = 2.7877x 3 – 6.0334x 2 + 18.54 1 Sumber :, Hasil Penelitian, 2019 Gambar 4: Hubungan Void In Mineral Aggregate Dengan Kadar Selulosa Hal 69 UkaRsT VOL.1, NO.1 TAHUN 2017 p ISSN 2579-4620 e ISSN 2581-0855 Sumber : Hasil Penelitian, 2019 Voids Filled With Asphalt (VFWA) Rongga terisi aspal atau Void Filled with Asphalt (VFWA) adalah persen rongga yang terdapat diantara partikel agregat (VMA) yang terisi oleh aspal, tidak termasuk aspal yang diserap oleh agregat. Tabel 6: Penelusuran Model Regresi Pengaruh Penambahan Serat Selulosa Eceng Gondok Terhadap Voids Filled With Asphalt (VFWA) No. Model Persamaan Regresi R 2 1 y = 3.7955x 2 - 10.383x + 83.257 0,9807 2 y = -12.369 x 3 + 27.072x2 - 20.746x + 83.33 1 Sumber :, Hasil Penelitian, 2019 Gambar 5: Hubungan Void Filled With Asphalt Dengan Kadar Selulosa Sumber : Hasil Penelitian, 2019 Kelelehan (Flow) Nilai flow ditunjukkan oleh jarum arloji pembacaan flow pada alat Marshall. Untuk arloji pembacaan flow, nilai yang didapat sudah dalam satuan mm, sehingga tidak perlu dikonversi lebih lanjut. Tabel 7: Penelusuran Model Regresi Pengaruh Penambahan Serat Selulosa Eceng Gondok Terhadap Kelelehan (Flow) No. Model Persamaan Regresi R 2 1 y = 1.3552x 2 – 2.1348x + 3.7776 0,9711 2 y = 1.8519x 3 – 2.1296x 2 + 3.7667 1 Sumber :, Hasil Penelitian, 2019 Hal 70 UkaRsT VOL.1, NO.1 TAHUN 2017 p ISSN 2579-4620 e ISSN 2581-0855 Gambar 6: Hubungan Flow Dengan Kadar Selulosa Sumber : Hasil Penelitian, 2019 Marshall Qoutient (MQ) Marshall Quotient merupakan indikator dalam menentukan nilai fleksibitas kelenturan terhadap keretakan. Kenaikan fleksibitas disebabkan oleh penambahan kadar aspal dan akan penurunan hingga batas optimum . Tabel 8: Penelusuran Model Regresi Pengaruh Penambahan Serat Selulosa Eceng Gondok Terhadap Marshall Qoutient (MQ) No. Model Persamaan Regresi R 2 1 y = - 114.07x 2 + 267.64x + 248.29 0.8652 2 y = -803.45x 3 + 1397.9x 2 – 405.51x + 253.02 1 Sumber :, Hasil Penelitian, 2019 Gambar 7: Hubungan Marshall Quotient Dengan Kadar Selulosa Sumber : Hasil Penelitian, 2019 Tabel 10: Extreme Point Tertinggi Penambahan Serat Selulosa Eceng Gondok Terhadap Stabilitas Marshall (Marshall Stability) Kadar Serat Ideal Latasir Kelas A Spesifikasi Seksi-6 2010 Bina Marga Stabilitas Flow VIM VFWA VMA MQ 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1 1,1 1,2 1,3 Sumber : Hasil Penelitian, 2019 Dari data Tabel 10 diatas, maka diambil kesimpulan bahwa garis penambahan ideal serat eceng gondok pada Latasir sand sheet kelas A spesifikasi seksi-6 2010 bina marga. Nilai stabilitas tertinggi atau mulai naik pada titik 0,9 hinga 1,2. Nilai flow yang paling baik sesuai dengan spek berada pada ring 0,9 hinga 1,2. Nilai vim yang paling baik berada pada ring 0,9 hinga 1,2. Nilai vfwa yang sesuai spek atau lebih baik dan semakin naik berada pada ring 0,4 hingga 0,9. Nilai vma yang paling baik antara 0,9 hinga 1,2. Nilai mq baik 0,9 hinga 1,2. Jadi dapat di simpulkan bahwa kadar serat 0,9% yang ideal dan memenuhi semua nilai ideal. 4. PENUTUP Hal 71 UkaRsT VOL.1, NO.1 TAHUN 2017 p ISSN 2579-4620 e ISSN 2581-0855 KESIMPULAN Kesimpulan pengaruh penggunaan serat eceng gondok sebagai bahan tambahan alternatif serat eceng gondok terhadap campuran lapis tipis aspal beton beton sand sheet kelas A spesifikasi seksi-6 2010 bina marga, yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Dari hasil penelitian bahwa serat eceng gondok dapat digunakan sebagai bahan tambah alternative dalam campuran lapis tipis aspal pasir sand sheet kelas A spesifikasi seksi -6 2010 bina marga dengan kandungan serat eceng gondok 0,9 %. 2. Pengaruh penambahan serat selulosa enceng gondok pada penelitian ini menunjukkan kenaikan nilai stabilitas Marshall (Marshall Stability) sebesar 27,29 % dengan campuran eceng gondok 1.2 %, kelelahan plastis (Flow) menurun sebesar -23,89 % dengan campuran eceng gondok 0,9 %,, rongga terisi dalam campuran (Void in the Mix) meningkat sebesar 18.65 % dengan campuran eceng gondok 1.2 %,, rongga terisi aspal (Void Filled With Asphalt) menurun sebesar -8,74 % dengan campuran eceng gondok 1.2 %,, rongga dalam agregat (Void In Mineral Aggregate) meningkat sebesar 7,80 % dengan campuran eceng gondok 1.2 %,, serta Marshall Quotient meningkat sebesar 71,18 % dengan campuran eceng gondok 0,9 %. Hasil ini menunjukkan bahwa serat eceng gondok dapat digunakan sebagai bahan tambah campuran latasir sand sheet kelas A spesifikasi bina marga. REFERENSI [1] Ahmed, A. F., Moahmed A, Abdel Naby. (2012). Pretreatment and enzymic saccharification of water hyacinth cellulose. Carbohydrate Polymers. [2] Bina Marga., 2010. Spesifikasi Umum Direktorat Jenderal Bina Marga Edisi 2010 Divisi 6. Kementrian Direktorat Jendral Pekerjaan Umum Indonesia. [3] BSSNI, 1998. SNI 03-4804-1998 Metode Pengujian Berat Isi Dan Rongga Udara Dalam Agregat. Jakarta [4] BSSNI, 2008. SNI 1969-2008 Cara Uji Berat Jenis Dan Penyerapan Air Agregat Kasar. Jakarta [5] BSSNI, 2008. SNI 2417-2008. Cara Uji Keausan Agregat Dengan Mesin Abrasi Los Angeles. Jakarta. Jakarta [6] BSSNI, 2011. SNI 2439-2011 Metode Pengujian Kelekatan Agregat Terhadap Aspal. Jakarta [7] BSSNI, 2008. SNI 1970-2008 Cara Uji Berat Jenis Dan Penyerapan Air Agregat Halus. Jakarta [8] BSSNI, 1997. SNI 03-4428-1997 Metode Pengujian Agregat Halus Atau Pasir Yang Mengandung Bahan Plastik Dengan Cara Setara Pasir. Jakarta [9] BSSNI, 2011. SNI 2456-2011 Cara Uji Penetrasi Aspal. Jakarta [10] BSSNI, 2011. SNI 2441-2011 Cara Uji Berat Jenis Aspal Keras. Jakarta [11] BSSNI, 2011. SNI 2434-2011. Cara Uji Titik Lembek Aspal Dengan Alat Cincin Dan Bola (Ring And Ball) . Jakarta [12] BSSNI, 2011. SNI 2433-2011 Cara Uji Titik Nyala Dan Titik Bakar Aspal Dengan Alat Cleveland Open Cup. Jakarta Hal 72 UkaRsT VOL.1, NO.1 TAHUN 2017 p ISSN 2579-4620 e ISSN 2581-0855 [13] BSSNI, 1989. SNI 03-1737-1989 Tata Cara Pelaksanaan Lapis Aspal Beton (Laston) Untuk Jalan Raya. Jakarta [14]BSSNI, 2015. SNI 8129-2015 Spesifikasi Stone Matrix Asphalt (SMA). Jakarta [15] Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah, 2002. “Pedoman Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Pt T-01-2002-B.”, Jakarta. [16] Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah, 2002. “Manual Pekerjaan Campuran Beraspal Panas.”, Jakarta Hal 73